SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta--Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta melalui surat edaran meminta setiap sekolah yang ada di kota tersebut untuk mengambil langkah mengatasi semakin maraknya peredaran video porno di kalangan pelajar.

“Dinas tidak menetapkan kebijakan yang harus dilakukan sekolah karena setiap sekolah tentu memiliki kebijakannya sendiri untuk mengatasi hal seperti itu, jadi semua kebijakan yang diambil ditentukan berdasarkan kondisi sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Syamsury di Yogyakarta, Sabtu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, peredaran video porno tersebut sudah sangat meresahkan guru dan juga orang tua siswa, karena dipastikan hampir semua siswa memiliki telepon genggam, dan sudah tidak asing dengan internet.

Ia mengatakan salah satu langkah yang dapat diambil sekolah adalah memberikan pemahaman kepada siswa tentang seluruh dampak negatif yang akan mereka terima apabila memiliki video tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pemahaman itu dapat dilakukan melalui mata pelajaran di sekolah, seperti agama atau mata pelajaran lainnya, sehingga siswa pun tahu tentang batasan norma di masyarakat dan agama,” katanya.

Syamsury mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Kota Besar Yogyakarta untuk mengantisipasi semakin maraknya peredaran video porno di kalangan pelajar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Suwarsih Madya mengatakan peredaran video porno di kalangan pelajar sudah meresahkan.

“Tetapi, kita tidak bisa langsung menyalahkan anak-anak itu apabila mereka memiliki video tersebut di telepon genggam atau komputer mereka. Mungkin ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memasukkan video itu ke telepon mereka, atau menyediakan gambar-gambar tersebut di server warnet,” katanya.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di antaranya Polda DIY, Polres/Poltabes, Dinas Kesehatan, serta Badan Narkotika Provinsi DIY untuk mencari informasi tentang kondisi lingkungan masyarakat yang memiliki pengaruh terhadap proses pembelajaran dan sikap siswa.

Ia mengatakan perlu ada peraturan yang sama di semua kabupaten atau kota di DIY untuk mengantisipasi maraknya peredaran video porno atau hal-hal negatif lainnya.

“Selain memberikan aturan yang tegas, siswa juga perlu diberi pemahaman mengapa harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. Siswa juga bisa dilibatkan dalam pembuatan aturan itu,” kata Suwarsih.

Misalnya, kata dia, sekolah harus menjelaskan mengapa dilakukan razia terhadap telepon genggam siswa, karena untuk menjaga konsentrasi belajar siswa saat berada di sekolah.

“Jika memang ditemukan video atau gambar porno, pihak sekolah harus melacak keberadaan video itu di telepon genggam siswa, baru kemudian memberikan sanksi,” katanya.

Sekolah, menurut dia, juga perlu meningkatkan pembelajaran tentang seks guna memberikan pengetahuan yang lengkap kepada siswa mengenai fungsi reproduksi, dan segala hal yang akan merugikan siswa, baik dari segi agama maupun norma sosial.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya