SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Wardani Sugiyanto, menegaskan skenario kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah pada masa pandemi Covid-19 tidak boleh dilakukan sembarangan. Dia mengatakan ada beberapa prosedur yang dilalui sebelum pembelajaran tatap muka kembali digelar di sekolah.

Selain situasi Covid-19 di Klaten, pembelajaran tatap muka itu harus mendapatkan izin dari orang tua atau wali siswa. Pemeriksaan oleh tim pengawas dari Disdik Klaten juga wajib dilakukan untuk memastikan kelayakan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah semuanya terpenuhi baru kami bikin proposal untuk minta izin ke bupati. Nanti bupati yang memberikan izin. Ora sembarangan. Tahapan-tahapan ini harus dilalui agar tidak ada klaster dari sektor pendidikan,” kata Wardani saat ditemui seusai upacara peringatan Hari Pramuka di Sanggar Bakti Pramuka Kwarcab Klaten, Jumat (14/8/2020).

Buntut Ricuh Kampung Mertodranan, Polresta Solo Razia di 3 Lokasi Ini 

Ekspedisi Mudik 2024

Pelaksanaan

Wardani memperkirakan paling cepat pembelajaran tatap muka kembali digelar di sekolah pada 24 Agustus mendatang. Soal sekolah yang bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka, Wardani mengatakan tergantung situasi Covid-19 di masing-masing wilayah.

Wardani mengatakan sekolah tetap wajib berkoordinasi dengan gugus tugas tingkat kecamatan hingga desa untuk menjalankan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka yang sudah berlangsung bisa saja dihentikan menyusul ada kasus pasien positif Covid-19 di desa atau wilayah sekolah tersebut berada.

“Pelaksanaan akan terus dipantau. Sekolah harus bekerja sama dengan gugus tugas di masing-masing wilayah. Ketika nanti di desa itu merah [ada pasien Covid-19], secara otomatis [pembelajaran tatap muka] off dulu. Kembali ke pembelajaran daring,” jelas dia.

Jejak Harimau Jawa di Hutan Wingit Jateng

Wardani kembali menegaskan serangkaian protokol kesehatan yang sudah disiapkan tetap harus dipatuhi agar tak ada klaster baru setelah pembelajaran tatap muka digulirkan. Pasalnya, jumlah total siswa di Klaten dari tingkat PAUD hingga SMP sebanyak 160.000 siswa. Jumlah PAUD dan TK di Klaten sekitar 1.300 sekolah, SD sebanyak 680 sekolah, dan SMP sebanyak 75 sekolah.

Sementara itu, sekolah mulai mempersiapkan rencana pembelajaran kembali di sekolah. Selain membuat dan menerapkan protokol kesehatan, pengelola sekolah mulai meminta izin kepada orang tua.

Ketika pembelajaran tatap digelar, Wardani menjelaskan tak serta merta kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung. Pada awal masuk kembali ke sekolah aktivitas KBM ditiadakan diganti dengan kegiatan pelatihan Covid-19.

“Tidak langsung pelajaran dulu tetapi diisi pelatihan tentang pencegahan Covid-19 dulu sampai semua siswa benar-benar bisa menerapkan adaptasi baru,” kata Wardani.

Awas, Kulkas Bisa Meledak Kalau Minuman Ini Disimpan di Freezer

Protokol Kesehatan

Selama di sekolah tetap diberlakukan dengan protokol kesehatan seperti wajib mengenakan masker atau face shield hingga menjaga jarak. Para siswa juga tidak langsung masuk saban hari.

Pada tahap awal, siswa hanya masuk sekali dalam sepekan dengan sistem sif. Jumlah siswa per kelas saban KBM berlangsung sekitar lima orang. Ketika sudah terbiasa, KBM bisa dilakukan dengan skenario berikutnya yakni masuk sekolah dua hari dalam sepekan.

Dulu Cuma Rp20.000, Berapa Bayaran Mbah Minto Klaten Sekarang? 

“Skenario kedua itu yakni masuk dua kali sepekan jumlah siwa per kelas 10 anak. Kemudian masuk skenario ketiga dengan masuk sepekan tiga kali dengan jumlah siswa 16 anak per kelas,” urai Wardani.

Pembelajaran tatap muka kembali bergulir di sekolah diprioritaskan untuk sekolah tingkat SD dan SMP. Setelah sebulan berlangsung dan tanpa masalah, Disdik mulai menyiapkan pembelajaran tatap muka untuk tingkat PAUD dan TK.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya