Disdik izinkan perpanjangan PSB

Klaten (Espos)--Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten mengizinkan sekolah negeri untuk memperpanjang masa penerimaan siswa baru (PSB) dari yang semestinya berakhir pada Jumat (3/7) kemarin. Izin tersebut diberikan bagi sekolah negeri yang kuota siswanya hingga hari terakhir pendaftaran belum terpenuhi.

“Kalau memang belum terpenuhi dipersilakan. Tetapi, bagi yang sudah, tidak boleh memperpanjang lagi. Biar memberi kesempatan pada pihak swasta,” kata Kepala Disdik  Klaten Sunardi kepada Espos, Sabtu (4/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga hari ini, baru satu sekolah negeri yang mengajukan perpanjangan PSB. Sekolah tersebut adalah SMAN I Ceper.

Kasi SMA Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Klaten, Lasa membeberkan, baru SMAN 1 Ceper yang telah mengajukan perpanjangan pendaftaran. Permohonan perpanjangan itu diajukan karena kuota siswa di sekolah tersebut belum terpenuhi.

“Kuota mereka enam kelas. Per kelasnya 36 siswa. Yang baru masuk sekitar 235-an orang,” ucap dia.

Perpanjangan masa PSB, lanjut lasa, tidak diperbolehkan untuk alasan lain di luar kekurangan kuota itu. Hal itu juga sudah menjadi kesepakatan dengan sekolah swasta. “Bila dengan alasan lain, nanti akan menyalahi prosedur,” ujar Lasa.

Sunardi menambahkan, untuk mengatur hal tersebut, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran terkait. Dia juga menerangkan, para siswa yang tak lulus Ujian Nasional (UN) mendapat kesempatan untuk melanjutkan kebutuhan akademis mereka di tingkat yang lebih tinggi. Dengan syarat, lanjut dia, para siswa tersebut telah mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK). “Tapi nanti kalau tidak lulus UNPK, siswa harus bersedia mundur dari PSB,” tandasnya.

Dari kalender akademik Disdik, Tahun ajaran baru pendidikan 2009-2010 direncanakan dimulai pada 13 Juli. Masa Orientasi Siswa (MOS) akan berlangsung selama tiga hari. PSB di Klaten dimulai pada awal Juli dan berakhir pada Jumat (3/7) untuk sekolah negeri. Sementara untuk swasta rampung pada Sabtu (4/7).

haa