SOLOPOS.COM - Sebuah rumah milik Leginem, 70, warga Dukuh Kijon, Desa Bengking, Jatinom, rata dengan tanah akibat diterjang angin putinhg beliung, Selasa (5/2/2013) malam. Korban mengalami patah tulang. Foto diambil Rabu (6/2/2013). (Muhammad Khamdi/JIBI/Solopos)


Sebuah rumah milik Leginem, 70, warga Dukuh Kijon, Desa Bengking, Jatinom, rata dengan tanah akibat diterjang angin putinhg beliung, Selasa (5/2/2013) malam. Korban mengalami patah tulang. Foto diambil Rabu (6/2/2013). (Muhammad Khamdi/JIBI/Solopos)

KLATEN-–Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Selasa (5/2/2013) malam, di Kecamatan Jatinom mengakibatkan puluhan rumah rusak dan satu orang mengalami luka patah tulang. Puluhan rumah yang diterjang angin puting beliung menimpa tiga desa yakni Desa Socokangsi, Desa Bengking dan Desa Temuireng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari data yang dihimpun di lokasi, angin puting beliung terjadi Selasa sekitar pukul 20.00 WIB. Malam itu, warga mayoritas berada di dalam rumah karena kondisi hujan deras. Selang beberapa menit, warga dikagetkan adanya angin puting beliung yang tiba-tiba menerjang rumah.

Rincian rumah rusak di tiga desa yakni sekitar 35 rumah rusak ringan di Desa Bengking, 10 rusak ringan di Desa Socokangsi. Selain rusak ringan, kondisi tiga rumah warga setempat diketahui roboh akibat disapu angin puting beliuang dan tertimpa pohon. Bahkan, seorang warga Dukuh Kijon, Desa Bengking, Leginem, 70, tertimpa reruntuhan rumah yang roboh. Akibatnya, Leginem mengalami patah tulang pada pergelangan kaki kiri. Dia kemudian dilarikan ke RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten

Menurut saksi mata, Misdi 36, mengatakan sekitar pukul 19.00 WIB, hujan mulai turun cukup deras. Kemudian disusul dengan angin yang cukup kencang, dan pohon-pohon terlihat seperti berputar-putar. Misdi dan keluarganya hanya berlindung di dalam rumahnya.

“Saat angin reda saya keluar rumah dan melihat rumah Mbah Leginem telah roboh. Tapi saya tidak mendengar suara rumah roboh. Dia sempat meminta tolong dan pakaiannya basah semua,” ucapnya, sembari bergotong-royong membersihkan puing-puing rumah Leginem, di lokasi, Rabu (6/2/2013).

Sementara itu, rumah warga Desa Socokangsi yang tertimpa pohon sengon, Tukiran alias Narto Tiyono 50, mengatakan bersyukur tidak tertimpa reruntuhan rumah. Saat kejadian, Tukiran dan keluarganya sedang berada di emper rumahnya.

“Hujan sangat deras dan disertai angin ribut. Tiba-tiba pohon di samping rumah roboh menimpa rumah saya hingga rusak parah. Beruntung tidak ada korban,” papar Tukiran saat ditemui di kediamannya, Rabu (6/2).

Warga berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten untuk korban yang rumahnya rusak baik ringan dan berat. Kerusakan akibat musibah alam tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Rujedy Indro Suseno, mengatakan BPBD Klaten sudah melakukan pendataan mengenai kerusakan akibat angin kencang di Jatinom.

“Saat ini BPBD Klaten telah menyalurkan bantuan logistik dan bahan keperluan lainnya ke korban yang rumahnya rusak berat. Diantaranya sembako, selimut, kasur gelombang, pakaian baru dan lain-lain,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya