Kamis, 30 Juni 2011 - 17:04 WIB

Disambut aksi, Bibit bergeming

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menyataan tetap akan melanjutkan pembongkaran bekas pabrik es Sari Petojo. Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Kamis (30/6) di sela-sela acara konferensi pers konferensi Kota Layak Anak di Sunan Hotel Solo. Menurut Gubernur, bangunan pabrik itu dalam Surat Keputusan Walikota tidak termasuk Benda Cagar Budaya (BCB).

Lahan milik Pemprov itu akan segera dibangun mal, menurut Bibit, sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) kawasan tersebut merupakan daerah perdagangan. Bibit secara khusus meminta masyarakat menghentikan unjuk rasa, karena pembangunan mal akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. Dalam kesempatan yang sama Walikota Solo Joko Widodo enggan berkomentar.

Advertisement

Surat Keputusan Walikota yang dimaksud Bibit dikeluarkan pada 1997 silam,  jauh sebelum Jokowi menjabat. Sebelumnya, pembangunan mal di lahan bekas pabrik es Sari Petojo milik Pemprov Jateng yang diklaim sebagian pihak sebagai BCB, membuat hubungan Jokowi dan Bibit Waluyo memanas.

Di luar arena konferensi, puluhan orang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mayarakat Surakarta (FKMS) menggelar unjuk rasa di depan bekas pabrik es Sari Petojo. Aksi yang dilakukan dengan menggelar longmarch dari Solo Center Point ini menolak pembangunan mal di bekas kawasan Sari Petojo.

Purwono, Humas aksi itu  mengatakan, dalam Undang-Undang Cagar Budaya Nomor 11 tahun 2010 menyebutkan, pabrik es Sari Petojo terdaftar di Balai pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3). Mereka juga juga menyatakaan mosi tidak percaya kepada Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo atas arogansi dan pernyataan yang tidak pantas terhadap Walikota Solo Joko Widodo. [SPFM/dvs/lia]

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif