SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

JOGJA—Sejumlah pedagang Pasar Kranggan Jogja berunjuk rasa di depan pasar, Kamis (22/11/2012). Mereka menuntut agar ratusan pedagang “liar” di luar Pasar Kranggan sebelah Utara ditertibkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam aksi tersebut, para pedagang membentangkan poster menuntut Pemkot tegas menyelesaikan persoalan tersebut. Sejumlah poster bertuliskan “Dintib Taati Aturan dan Tegas, “Kami Tak Percaya Janji Palsu”, “Dinlopas Jangan Cuma Duduk di Kursi”, mewarnai aksi unjukrasa tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Astuti, salah satu pedagang sayuran di pasar tersebut menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja tidak tegas menertibkan pedagang liar tersebut. Akibatnya, selain pendapatan pedagang sayuran di dalam pasar
turun drastis, situasi Utara Pasar Kranggan semakin semrawut.

Para pedagang mengaku pendapatannya turun hingga 50% karena makin banyaknya pedagang liar. Padahal para pedagang dalam pasar membayar retribusi. “Jualan kami tidak laku, kalau (pedagang liar) dibiarkan terus kami bisa bangkrut,” keluh Astuti.

Sementara, Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kranggan, Waljito menjelaskan, pihaknya beberapa kali sudah menggelar aksi serupa untuk menuntaskan masalah tersebut. Namun, hingga kini belum ada tindakan
nyata dari Pemkot.

“Sebenarnya sudah ada kesepakatan, pedagang di luar pasar itu berdagang sampai pukul 07.30 WIB. Kesepakatan itu dilanggar, mereka berdagang hingga siang. Kalau tidak ada penertiban, kami akan boikot pembayaran restribusi,” ancam Waljito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya