SOLOPOS.COM - Ilustrasi paspor (opmsecurity.com)

Solopos.com, WONOGIRI–Direktur Utama (Dirut) RS Amal Sehat Slogohimo, dr. Rosyid Ridho dideportasi oleh Kantor Imigrasi Singapura di Bandara Changi, Singapura, Rabu (7/5/2014). Dia menuding deportasi tersebut tanpa alasan jelas lantaran dirinya membawa dokumen administrasi lengkap.

Informasi yang dihimpun solopos.com, Jumat (9/5/2014) menyebutkan dr. Rosyid Ridho bersama 21 mahasiswa strata dua (S2) program studi (prodi) Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) hendak melakukan studi banding di dua rumah sakit terkemuka di Kuala Lumpur, Malaysia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rombongan tersebut berangkat dari Bandara Adisutjipto, Jogja menuju Bandara Changi, Singapura. Sesampai di Singapura, rencananya rombongan tersebut menuju Malaysia melalui jalur darat. Kala menginjak kaki di Bandara Changi, Singapura, dia langsung dibawa petugas imigrasi Bandara Changi, Singapura. Tak berapa lama kemudian, Rosyid diinterogasi oleh petugas di kantor tersebut.

“Saya langsung dibawa petugas bandara tanpa alasan jelas. Saya tak tahu apa-apa, tiba-tiba diinterogasi petugas bandara,” katanya saat ditemui wartawan di rumahnya.

Petugas bandara langsung memeriksa surat kelengkapan administrasi ke luar negeri seperti paspor. Diketahui, kelengkapan surat administrasi tersebut kerap digunakan Rosyid untuk bepergian ke luar negeri saat bertugas menjadi anggota sukarelawan tim medis internasional bernama Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).

Rosyid mengaku kali terakhir pergi ke luar negeri menjalankan misi kemanusian pada Januari lalu. “Saya dua kali diinterogasi petugas imigrasi bandara tentang seluk beluk sebagai sukarelawan tim medis internasional. Seusai diinterogasi, saya di karantina di dalam ruangan khusus tanpa boleh berkomunikasi dengan siapapun. Telepon seluler juga disita oleh petugas, mungkin data-data di dalam ponsel telah diambil,” beber dia.

Beberapa jam kemudian, dia dilepas oleh petugas imigrasi bandara. Setelah menginap semalam, Rosyid langsung bertolak kembali ke Indonesia. Dia tiba di Bandara Adisutjipto, Jogja pada Kamis (8/5/2014) lalu. Setiba di Indonesia, dia langsung melaporkan kejadian tersebut kepada kantor imigrasi di Jogja.

“Ini sudah pelecehan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI), saya kan bertugas sebagai tim medis kok malah dideportasi.”

Di sisi lain, pejabat hubungan masyarakat (Humas) RS Amal Sehat Slogohimo, Himawan membenarkan atasannya pergi ke Malaysia bertujuan studi banding di rumah sakit di Kuala Lumpur. pihaknya belum mengetahui secara jelas kasus deportasi yang menimpa atasannya. Saat bepergian ke Malaysia, dia hanya berkomunikasi dengan Rosyid melalui pesan singkat atau short message service (SMS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya