SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SOLO - Sebanyak 16 pasien Covid-19 asal Kudus di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, dirujuk ke rumah sakit. Satu di antara pasien Covid-19 Kudus yang dirujuk ke RS itu dinyatakan meninggal dunia.

Dokter penanggung jawab pusat isolasi Asrama Haji Donohudan, Sigit Armunanto, mengatakan saat ini ada 571 pasien Covid-19 di Asrama Haji. Jumlah itu mayoritas berasal dari Kudus. Perinciannya 153 pasien asal Soloraya dan 418 pasien asal Kudus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Ini Nih 5 Negara Tanpa Pajak Penghasilan, Mau Pindah Kewarganegaraan?

Sigit mengatakan sejauh ini Asrama Haji Donohudan hanya menampung pasien yang statusnya orang tanpa gejala. Sedangkan ketika ada pasien yang mengalami gejala, akan langsung dirujuk ke rumah sakit. Total hingga Kamis pagi ada 16 pasien yang dirujuk ke rumah sakit. Mereka adalah para pasien dari Kudus.

"Semalam ada dua orang dan pagi tadi ada dua orang. Total sekarang 16 orang yang dirujuk karena membutuhkan perawatan lebih lanjut," kata dia.

Di sisi lain, terdapat satu pasien Covid-19 Kudus yang meninggal setelah dirujuk di rumah sakit. Hal itu diungkapkan oleh Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Mas'ut, di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus, Kamis (10/6/2021).

"Ada pasien memang sakit dan dirujuk di RS Jiwa (RSJ) di Solo. Di sana, kondisi seperti ini (pandemi COVID-19) memang dimanfaatkan untuk penanganan pasien COVID-19. Sudah dirujuk di sana, meninggalnya di RSJ Solo," tuturnya seperti dikutip dari detik.com, Kamis (10/6/2021).

Pasien Covid-19 asal Kudus yang meninggal dunia di Solo itu diketahui berinisial S, 63, asal Mlati Lor. "Melihat usianya 63 tahun, kemungkinan punya penyakit penyerta," lanjut Mas'ut.

Baca Juga: PA Wonogiri Luncurkan Sipawon, Bisa Pangkas Waktu Urus Perkara Hingga 50%

Mas'ut menjelaskan atas kejadian tersebut pihaknya terus melakukan evaluasi terkait pengiriman warga yang menjalani isolasi ke Asrama Haji Donohudan. Mulai dari kriteria gejala, masa isolasi, hingga kondisi warga.

"Saya sudah mengeluarkan SOP kebijakan untuk pemberangkatan Asrama Haji di dalamnya, masih tanpa gejala, konfirmasi dengan gejala ringan, asalnya masih bisa mengusulkan urusan sendiri. Kemudian tidak kondisi hamil, angkatan kedua ada bumil. Kemudian bumil dilarang ke Solo," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya