SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

INVESTASI DINAR--Pemilik Sentradinar Solo, Rini Wulandari, menunjukkan beberapa keping dinar, dirham, khamsa dan emas batangan, yang merupakan salah satu alat investasi yang dinilai aman, Kamis (15/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

Tidak hanya emas yang tengah diburu banyak investor sebagai alat investasi yang menggiurkan, mengingat tren kenaikan harga yang cukup pesat beberapa bulan terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masih satu keluarga dengan emas, dinar dan dirham juga saat ini mulai banyak jadi alternatif investasi di tengah sulitnya mencari emas batangan. Apalagi mereka (investor-red) dari kalangan muslim, yang tahu bahwa dinar dan dirham ini merupakan gambaran kejayaan ekonomi Islam di zaman Khalifah Usman bin Khatab.

Ekspedisi Mudik 2024

Pemilik Sentradinar Solo, yakni agen resmi keping dinar bersertifikat PT Aneka Tambang (Antam) ini, Rini Wulandari, menyampaikan mata uang dinar masuk dalam satu keluarga investasi emas. Selain dinar, ada juga dirham (perak) dan khamsa dengan nilainya 5 kali dirham. Alat investasi ini adalah alternatif pilihan penyelamat jangka panjang. Minimal 6 bulan atau 1 tahun. Karena, pilihan ini aman dari gerusan inflasi.

“Setiap calon investor yang memahami latar belakang dinar, yakni menggambarkan kejayaan ekonomi zaman Nabi, maka akan tertarik berinvestasi di mata uang dinar ini,” kata Rini, saat ditemui wartawan, di kediamannya di Desa Bendo 2/I 26A Tohudan, Colomadu, Karanganyar.

Ia mengatakan harga dinar ini cenderung mengikuti harga emas. Tapi, harga per gram dinar lebih bagus karena ada kestabilan harga. Berbeda dengan emas, yang cenderung lebih mahal pada ukuran gram lebih kecil.

Posisi hari Kamis kemarin siang pukul 12.30 WIB, harga per keping dinar dengan berat 4,25 gram, berkisar Rp 2.295.521 per dinar untuk posisi jual dan Rp 2.203.700 per dinar untuk beli. Nilai ini jauh lebih tinggi dari dirham, yang hanya Rp 76.188 per dirham untuk jual dan Rp 73.140 per dirham untuk beli.

Rini menambahkan, sejak Mei lalu ia menjadi agen penjual dinar dan dirham, melihat potensi Solo untuk investasi ini cukup bagus. Dengan pola pemasaran sederhana, yakni blogspot dan komunitas Blackberry ia siap menjaring banyak calon investor.

“Tapi, memang jualan saya baru di sekitar Solo dan Karanganyar. Sejak Mei, saya sudah jual sekitar 300-an keping dinar.” Dan dalam jangka waktu empat bulan itu, harga dinar sendiri sudah mengalami kenaikan sekitar 25%. “Harga per 12 Mei dulu, masih Rp 1.845.206 per dinar. Sekarang sudah di kisaran Rp 2,2 juta hingga Rp 2,3 juta per dinar.”

(Oleh: Hijriyah Al Wakhidah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya