SOLOPOS.COM - Kawasan Pujasera yang akan dirobohkan karena terdampak proyek pembangunan Gedung Pertemuan Sukoharjo. Foto diambil Selasa (25/2/2020). (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Rencana Pemkab Sukoharjo memindahkan pedagang Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) ke Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D) memicu pro dan kontra di kalangan pedagang.

Sebagian pelaku usaha menolak rencana relokasi tersebut, namun tak sedikit pula yang menyepakati pemindahan ke bekas Gedung Lawa itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Relokasi akan dilakukan karena lokasi Pujasera saat ini di dekat Alun-alun Satya Negara terdampak proyek pembangunan gedung pertemuan.

Ajaib! Pohon Roboh di Sungai Sempor Selamatkan Para Siswa SMPN 1 Turi

Ekspedisi Mudik 2024

Pemilik Konter Handphone (HP) Artha Cell, Maesyaroh, 40, mengungkapkan seluruh pedagang telah mendapat sosialisasi ihwal rencana pembongkaran bangunan hingga relokasi pedagang.

Sosialisasi ini dilaksanakan Pemkab belum lama ini kepada 15 pedagang di kawasan Pujasera. Dalam sosialisasi itu, Pemkab menyampaikan rencana merelokasi pedagang ke GP3D.

Diawali Suara Gemuruh, Jembatan Pusung Boyolali Ambruk

"Dari kami [pedagang] ada sebagian menolak dan ada yang setuju direlokasi ke sana [GP3D]," kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Selasa (25/2/2020).

Maesyaroh termasuk yang menolak relokasi ke GP3D. Dia bersama pedagang lain yang melayani jasa servis keberatan direlokasi ke sana.

Apalagi rencananya pedagang direlokasi ke lantai III GP3D. Pedagang khawatir usaha mereka bakal sepi.

PN Kota Madiun Vonis Mati Terdakwa Pembunuh Anggota PSHT

Pelaku usaha jasa ini pun memilih sikap menolak direlokasi dan berencana mencari lokasi lainnya di luar GP3D. Setidaknya ada lima orang dari total 15 pedagang di Pujasera yang menolak.

"Saya secara pribadi pilih tidak menempati kios yang disediakan di GP3D. Saya akan buka kios di depan Pujasera saja," katanya.

Hal senada disampaikan karyawan Amik Salon di Pujasera, Novi N., yang juga enggan menempati kios di GP3D. Alasannya gedung tersebut sepi pengunjung.

Pakde Kampret, Bakul Hik Pikul Nyentrik di Mangkunegaran Solo

"Tidak mungkin kami akan menempati kios di lantai III. Jadi kata pemilik kami tak akan pindah ke sana, tapi cari tempat lain di luar saja," katanya.

Dia bersama sebagian pedagang lainnya berharap Pemkab menyediakan lokasi yang lebih representatif dibandingkan GP3D. Kondisi GP3D selama ini sepi pengunjung.

Di sisi lain, Pujiwati Wiratma mengaku bersedia direlokasi ke GP3D. Menurutnya, kondisi GP3D tidak sepi pengunjung sebagaimana dipikirkan para pedagang lainnya.

Kepala SMP Kristen Kalam Kudus Solo Dilaporkan Wali Murid Ke Polisi

"Saya sering buka usaha juga di GP3D. Di sana tidak sepi kok, malah sering ramai karena ada kegiatan seperti seminar, talkshow di sana," kata pedagang Rujak Cingur Kediri ini.

Dia justru mengajak para pelaku usaha lainnya untuk mau menempati GP3D. Harapannya menambah ramai lokasi GP3D.

Ditanya lebih jauh ihwal rencana pemindahan pelaku usaha Pujasera, dia belum mengetahuinya.

Pilkada Wonogiri: Sriyono Jatuh Sakit Saat Tahu Bakal Jadi Cawabup Dampingi Jekek

Dari sosialisasi terakhir, pelaku usaha Pujasera akan dipindah setelah gedung Budi Sasono dan bekas DPRD dibongkar.



Kemudian pembongkaran baru dilanjutkan ke bangunan Pujasera. Bekas kawasan itu untuk area parkir Gedung Pertemuan yang dibangun Pemkab dengan anggaran Rp52 miliar.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo Sutarmo sebelumnya mengatakan kios usaha di kawasan Pujasera ikut terdampak dalam pembangunan gedung pertemuan.

Polda DIY Tetapkan 2 Tersangka Baru Susur Sungai Maut SMPN 1 Turi

Ihwal pemindahan pedagang, Sutarmo mengatakan masih menunggu instruksi selanjutnya.

"Nanti akan kami pindahkan agar mereka [pelaku usaha] tidak kehilangan mata pencaharian. Mungkin akan dipindah ke GP3D," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya