SOLOPOS.COM - Suasana Masjid Agung Karanganyar yang saat ini masih dalam penyelesaian pembangunan. Foto diambil Senin, (10/1/2022). (Solopos.com/Akhmad Luidyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Proyek pembangunan Masjid Agung Karanganyar tak berjalan sesuai harapan. Sejatinya, proyek ini harusnya selesai pada 17 Desember 2021. Namun hingga Januari 2022 pembangunan masjid yang menelan anggaran lebih dari Rp86 miliar ini tak kunjung selesai.

Masalah tak berhenti hanya sampai di situ. Belakangan sejumlah vendor yang digandeng PT MAM Energindo selaku kontraktor untuk mengerjakan proyek ramai-ramai protes. Mereka menagih bayaran yang tak kunjung dicairkan oleh PT MAM Energindo. Mereka sampai mengancam akan menyetop pembangunan apabila tunggakan biaya tak segera dibayarkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di sisi lain, PT MAM Energindo sendiri sedang mengalami masalah. Direktur PT MAM Energindo, Ali Amril, ditangkap KPK atas dugaan suap proyek di Kota Bekasi pada Rabu (5/1/2022). Ia ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK bersama Wali Kota Bekasi, Rahmad Effendi, dan belasan orang lainnya, seperti dikutip dari beritanasional.id.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Belum Dibayar, Vendor Ancam Setop Pengerjaan Masjid Agung Karanganyar

Selain mengerjakan proyek pembangunan Masjid Agung Karanganyar, PT MAM Energindo juga terpilih sebagai pemenang lelang proyek pembangunan RSUD Kota Probolinggo, Jawa Timur. Nilai proyeknya lebih dari Rp161 miliar. Belum diketahui apakah persoalan belum dibayarkannya tagihan para vendor oleh PT MAM Energindo terkait dengan penangkapan Ali Amril.

Pekerja PT MAM Energindo di Karanganyar tidak ada yang berani memberikan keterangan saat wartawan mencoba meminta klarifikasi.

Sebelumnya diberitakan, Puluhan vendor memprotes macetnya pembayaran pengerjaan oleh PT MAM Energindo selaku kontraktor pelaksana proyek. Total nilai tunggakan mencapai Rp4,5 miliar.

Baca Juga: Molor, Pengembang Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Takkan Diganti

Para vendor mengancam menghentikan pengerjaan jika kontraktor tak segera membayar tunggakan. Salah satu vendor, Pujianto, menyebut ada 20 vendor yang bekerja sama melaksanakan proyek pembangunan Masjid Agung Karanganyar. Vendor tersebut mengerjakan berbagai pekerjaan seperti pemasangan payung, pengerukan, pemasangan atap dan lainnya.

Menurutnya, sangat ironis proyek pembangunan tempat ibadah justru menyisakan masalah. “Ada pihak-pihak [vendor] yang terzalimi. Ini kan proyek yang berkaitan dengan umat. Harusnya tidak ada masalah,” katanya kepada wartawan, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: DPUPR: Kontraktor Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Kena Denda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya