POLISI PUKUL PELAJAR: Sulis Memaafkan, Bripka May Diminta Dorong Motor Dinas 8 Kilometer

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

GUNUNGKIDUL—Sulis, pelajar yang mengaku dipukul oleh Bripka May Haryanto, anggota Polisi Polsek Paliyan Gunungkidul, akhirnya sepakat untuk berdamai dan tidak meneruskan tuntutan secara hukum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski begitu, ABG 16 tahun itu mengajukan syarat agar Bripka May mau mendorong motor dinasnya sejauh delapan kilometer.

“Pembalasan” hukuman ini pun disetujui Bripka May. Rencanya anggota Polisi itu akan menjalani hukumannya hari ini, Rabu (7/11/2012) pada pukul 15.00 WIB.

Menurut Sulis, hukuman itu sama seperti yang dilakukan Bripka May kepadanya. Bocah anak tukang becak itu disuruh mendorong sepeda motornya dari sekolahnya, SMA Pembangunan Wonosari  sampai perbatasan Desa Wareng, Wonosari-Desa Sodo, Paliyan berjarak sekitar 8 kilometer.

Seperti diberitakan sebelumnya, sulistyanto  tak sengaja menyenggol motor dinas Bripka May. Merasa berang, Bripka May pun mengejar Sulis yang langsung kabur lantaran takut.

Setelah tertangkap, Sulis langsung dihukum oleh Bripka May.  “Ditempeleng sekali. Wajah saya dicakar dua kali. Dan dipukul dua kali. Saya ketakutan,” kata Sulis kepada Harian Jogja, Selasa (6/11/2012) malam.

kejadian itu kontan menuai respons keras warga Desa Mulusan Paliyan. Warga menuntut Bripka May diproses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun setelah melalui musyawarah dengan pihak desa, Sulistyanto dan Bripka May sepakat berdamai.

Kapolsek Paliyan AKP Kaswadi kepada Harian Jogja menyatakan kesalahpahaman kedua pihak sudah selesai dan mencapai kesepakatan damai.

Sayang, AKP Kaswadi justru membela Bripka May dengan tidak mengakui adanya pemukulan anak buahnya terhadap Sulis.