SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota panitia PPDB melihat jurnal pendaftar lewat komputer di ruang pelayanan pendaftaran yang sepi di SMPN 1 Sragen, Kamis (25/6/2020). (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Jumlah pendaftar pada jalur afirmasi atau keluarga kurang mampu, KKM, di sejumlah SMP Negeri di Sragen belum memenuhi kuota sebesar 15% dari total daya tampung per Kamis (25/6/2020). Belum terpenuhinya kuota jalur afirmasi itu dipredikasi karena banyak pendaftar yang tidak memiliki kartu miskin, seperti Kartu Sintawati atau Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Pendaftar PPDB SMA/SMK Jateng Hampir 600.000, Diduga Banyak Akun Ganda

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan jurnal di ppdb.sragenkab.go.id, per Kamis (25/6/2020) pukul 16.00 WIB, di SMPN 1 Sragen misalnya, jumlah pendaftar dari jalur afirmasi baru terisi Sembilan orang dari kuota 34 orang. Di SMPN 5 Sragen baru ada 12 orang pendaftar dari kuota 38 siswa. Di SMPN 4 Sragen dari daya tamping jalur afirmasi 33 orang baru terisi 26 orang. Jalur afirmasi di SMPN 1 Sidoharjo baru terisi 29 orang dari kuota 43 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala SMPN 1 Sragen Wiyono saat ditemui Solopos.com, Kamis siang, mengakui bila kuota jalur afirmasi baru terisi Sembilan orang. Kekurangan kuota di jalur afirmasi itu bisa dipenuhi dari jalur zonasi. Selain dari jalur afirmasi, Wiyono menyebut pendaftar di jalur mutasi juga baru tujuh orang dan kuota 11 orang. Sementara pendaftar pada jalur zonasi, kata dia, sudah mencapai angka 163 orang pendaftar dari kuota 134 orang.

Bayi Laki-Laki Terbungkus Plastik Hitam Dibuang di Persawahan Tangkisan Pos Klaten

“Jadi sistem itu dinamis dan bergerak terus. Daya tamping kami sebanyak 224 orang. Data pendaftar itu bergerak terus. Pendaftar yang nilainya dibawah sewaktu-waktu bisa terdepak keluar dari daftar bila ada pendaftar baru yang nilainya lebih tinggi. Untuk jalur zonasi, verifikasinya sudah dilakukan oleh sistem karena basisnya NISN [nomor induk siswa nasional] dan NIK [nomor induk kependudukan],” ujarnya.

Kekurangan Pendaftar Jalur KKM SMP di Sragen

Dengan basis persyaratan NIK, jelas Wiyono, otomatis domisili pendaftar diketahui. Dia mengatakan pendaftar yang berasal dari Sragen Wetan saja berada di urutan 163 padahal jaraknya dengan SMPN 1 Sragen kurang dari 2 km. “Kalau untuk piagam prestasi yang memverifikasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya.

Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen, Prihantomo, mengatakan verifikasi piagam memang ada di Disdikbud yang dikonversi dengan nilai. Dia mengatakan piagam prestasi berjenjang mulai dari tingkat Kecamatan sampai provinsi maka yang dipakai tingkat provinsi. Nilai setiap jenjangnya tentu juga berbeda.

Tes Swab Mandiri, Warga Singopuran Kartasura Sukoharjo Positif Covid-19

Prihantomo juga mengakui bila kuota untuk jalur afirmasi masih kekurangan pendaftar. Dia menduga minimnya pendaftar di jalur afirmasi itu karena pendaftar tidak memiliki kartu-kartu yang menunjukkan dari keluarga kurang mampu, seperti Karti Sintawati, KIP, dan seterusnya. “Siswa yang keluarganya sudah masuk data terpadu kemiskinan biasanya sudah memiliki kartu-kartu itu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya