SOLOPOS.COM - Petugas medis menyuntikkan vaksin booster atau dosis ketiga kepada warga lansia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibu Fatmawati Sukarno, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Jumat (14/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendapat pinjaman 2.000 dosis vaksin Astrazeneca untuk vaksinasi Covid-19 booster dari salah satu daerah di Jawa Tengah. Alhasil, vaksinasi yang tadinya nyaris terhenti karena kehabisan stok vaksin bisa digas lagi.

Seperti diketahui, vaksinasi booster dengan sasaran pertama warga lanjut usia (lansia) dimulai pada akhir pekan lalu di RSUD Ibu Fatmawati, Ngipang, Banjasari. Saat itu, Pemkot hanya punya 200 dosis vaksin Astrazeneca yang hanya cukup untuk 400 orang sasaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Solo belum mendapat suplai untuk vaksin booster dari Kementerian Kesehatan. Namun, salah satu daerah di Jawa Tengah meminjamkan stoknya pada Sabtu (15/1/2022) malam.

Baca Juga: Terima Vaksin Covid-19 Booster, Warga Lansia Solo: Saya Jadi Tenang

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan dapat pinjaman 2.000 dosis Astrazeneca untuk vaksinasi booster. Program yang semula berlangsung di RSUD Ibu Fatmawati diperluas ke Puskesmas Gajahan dan Puskesmas Gilingan pada hari ketiga, Senin (17/1/2022).

“Kami mengundang 60 orang per puskesmas karena tenaga kami masih memvaksin anak di sekolah-sekolah. Kami enggak mungkin meninggalkan anak-anak sekolah. Booster penting, tapi anak-anak juga penting. Tenaga kami sangat terbatas,” katanya kepada wartawan, Senin siang.

Baca Juga: DKK Solo Cari Penderita Imunokompromais untuk Diberi Vaksin Booster

Pelaksanaan vaksinasi booster di Kota Solo masih berbasis undangan lantaran menyesuaikan e-tiket PCare. Sehingga mereka yang tetap datang ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) untuk meminta vaksin booster belum tentu langsung diberi vaksin apabila namanya belum muncul di PCare.

Prioritas yang Punya E-tiket

Syarat nama muncul di e-tiket adalah mendapatkan vaksin primer sebanyak dua dosis minimal enam bulan sebelumnya. “Mereka yang punya e-tiket, kami dahulukan. Caranya, cek di aplikasi PeduliLindungi atau tanya ke fasyankes terdekat,” tutur Ning, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Stok Terbatas, Vaksin Booster di Solo Hanya Cukup untuk 400 Orang

Ia menyebut saat ini DKK Solo masih memiliki stok 1.500 dosis untuk vaksinasi booster beberapa hari ke depan, sambil terus mengajukan permohonan suplai ke pemerintah pusat. Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku telah mengupayakan pengadaan vaksin booster.

Caranya dengan meminjam vaksin ke daerah lain maupun meminta kiriman dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat. Pinjam meminjam vaksin pun informasinya sudah tak lagi diizinkan.

Baca Juga: Kickoff Vaksinasi Booster Solo 14 Januari, Giliran Pertama Warga Lansia

“Mudah-mudahan ada kiriman dari provinsi atau pusat, kami sudah mengajukan. Saya meminta warga Solo tetap tenang meskipun ada kendala dalam program vaksin booster. Mohon ditunggu boosternya. Semua pasti kebagian. Untuk yang muda-muda, tenang saja, enggak usah panik. Ini untuk yang lansia dulu, karena mendesak. Kami enggak bisa mengebut karena memang stok vaksinnya kurang,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya