SOLOPOS.COM - Pekerja memasang kabel untuk jaringan listrik di pasar darurat Pasar Joglo di depan TPU Bonoloyo, Solo, Selasa (12/7/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Ketua Paguyuban Pedagang Ngudi Rejeki Pasar Joglo, Banjarsari, Solo, Agus Widiyanto, berharap rencana pemindahan pedagang ke pasar darurat di depan TPU Bonoloyo. seperti saat relokasi PKL era Wali Kota Jokowi.

Maksudnya, jelas Agus, pemindahan itu dilakukan dengan kerelaan pedagang, bukan dengan paksaan. Selain itu juga diawali dengan pendekatan oleh pemerintah kepada pedagang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia mengungkapkan masih ada sejumlah persoalan yang mengambang atau belum selesai terkait rencana pemindahan pedagang ke pasar darurat di depan TPU Bonoloyo. Salah satunya terkait permintaan adanya dana kompensasi bagi para pedagang yang menempati kios Pasar Joglo.

Ada 28 pedagang yang menempati kios pasar dan dulu mengeluarkan biaya pribadi untuk membangun kios-kios tersebut. “Masih ada kendala tentang kios-kios depan. Dulu pedagang membangun, kok tidak ada kompensasi. Dulu bangunan asli jelek, dalam arti dulu gedek. Kami ragu, sehingga kami bangun sendiri,” tuturnya kepada Solopos.com, Rabu (13/7/2022).

Agus menyatakan para pedagang Pasar Joglo Solo tidak menentukan nominal atau besaran kompensasi tersebut. Yang terpenting menurutnya ada kompensasi bagi pedagang. Namun hingga kini permintaan kompensasi belum disanggupi oleh Pemkot Solo.

Baca Juga: Kena Proyek Rel Layang, 113 Pedagang Pasar Joglo Solo Segera Pindah

“Kami tidak minta angka, yang terpenting ada kompensasi untuk pedagang. Saya juga ajukan audiensi dengan DPRD. Besok kami mau ke DPRD, baru memasukkan undangan. Soalnya kompensasi belum disanggupi Pemkot,” ujarnya.

Sebelumnya, lanjut Agus, sudah ada tim dari PT KAI yang mengecek lokasi Pasar Joglo dan menanyakan beberapa hal seperti status tanah pasar, hingga bangunan kios pasar. Mereka, kata Agus, juga memotret kondisi pasar.

“Beberapa waktu kemudian kami dikasih blangko untuk diisi seperti pemasukan dari hasil berjualan, hingga pendapatan bersih sebulan berapa. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar berita [kompensasi] yang diharapkan pedagang,” urainya.

Sukarela

Agus menjelaskan sejauh ini baru digelar satu kali rapat ihwal rencana pemindahan pedagang Pasar Joglo, Solo, ke pasar darurat depan TPU Bonoloyo. Dalam rapat dijelaskan pembangunan pasar darurat di depan TPU Bonoloyo rampung 27 Juli 2022.

Baca Juga: Pasar Joglo Terdampak Rel Layang, Pemkot Solo Bangun Pasar Darurat

“Pembangunan pasar darurat selesai 27 Juli 2022, lalu tanggal 1 Agustus 2022 pedagang pindah. Kemudian pada 2 Agustus 2022 sampai 8 Agustus 2022 pembongkaran kios-kios. Setuju tidak setuju, mau tidak mau harus mau,” tuturnya.

Agus juga berharap proses pemindahan pedagang ke pasar darurat bisa dilakukan secara sukarela atau tidak ada paksaan. Dia ingin pemindahan pedagang Pasar Joglo bisa berlangsung suka cita seperti relokasi PKL Monjari dulu.

“Seperti pindahnya PKL Monjari 45 itu loh, bedol desa. Mereka kan senang sekali lihatnya. Caranya pendekatan dulu, selama ini tak ada pendekatan. Maunya kami sebagai anak kecil kan ditimang-timang biar pindahnya enak,” urainya.

Baca Juga: Detour Track KA Simpang Joglo Solo Dikebut, Gardu Pengawas Digeser

Seperti diketahui, bangunan Pasar Joglo, Solo, harus dibongkar karena terdampak pembangunan rel layang di Simpang Joglo, Banjasari. Ada 113 pedagang di Pasar Joglo Solo. Mereka akan dipindahkan sementara ke pasar darurat di depan TPU Bonoloyo.

Selanjutnya Pemkot Solo akan membangun bangunan baru Pasar Joglo di lahan kompleks SDN Sekip, Banjarsari. Pembangunan akan dilaksanakan pada 2023 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya