SOLOPOS.COM - Wakapolres Agam Kompol Andrizal Guci sedang menerangkan motif pembunuhan gadis oleh tetangganya sesama pencari rumput, Kamis (29/9/2022). (ANTARA/Yusrizal)

Solopos.com, AGAM — Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat, mengungkap motif pembunuhan terhadap gadis remaja dengan inisial AO, 18, saat mencari rumput untuk ternaknya di kebun kelapa sawit, Padang Kuciang Bukik Batu Apuang, Jorong Durian Kapeh, Nagari Tiku Utara, Tanjungmutiara, Rabu (28/9/2022) sekitar pukul 17.45 WIB.

Pembunuhan sadis itu dipicu saling ejek antara korban dan pelaku berinisial YI, 38.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakapolres Agam Kompol Andrizal Guci di Lubukbasung, Kamis, mengatakan pelaku adalah tetangga korban sendiri.

Ekspedisi Mudik 2024

“Korban dan pelaku merupakan satu kampung dengan jarak rumah sekitar 500 meter,” katanya didampingi Kabag Ren Polres Agam Polres Agam Kompol Amprisman, KBO Satreskrim Polres Agam Ipda Irfan Leo, dan Kasi Humas Polres Agam Ipda Ismail saat pers rilis di Aula Wibisono Polres Agam, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga: Polri Klaim Tak Ada Polisi Terlibat Peretasan Narasi TV

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, motif pembunuhan itu dilatarbelakangi dari saling ejek antara tersangka dan korban saat cari rumput untuk sapi di kebun kelapa sawit.

Saat hendak pulang, tersangka meminta tolong kepada korban untuk membawakan parang miliknya. Namun korban tidak mau dan langsung pulang.

Dari arah belakang, kata dia, pelaku memukulkan tangkai parang ke kepala korban berulang kali sehingga korban terjatuh.

Baca Juga: Pemuda Katolik Jateng: Usut Tuntas Mutilasi Saksi Kasus Korupsi Semarang

Setelah terjatuh, pelaku terus memukul beberapa kali sampai tangkai parang patah dan kepala bagian belakang korban mengeluarkan darah.

“Korban sempat berteriak dan memegang tangan kiri pelaku, bahkan sempat menggigit jari manis pelaku,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ia menambahkan korban sempat mencakar dada pelaku sembari memanggil orang tua perempuannya.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan PNS Semarang Belum Terungkap, 3 Saksi Minta Perlindungan LPSK

Setelah itu, meletakkan parang dan mengambil sabit yang langsung diarahkan ke punggung korban dan leher bagian belakang.

Dengan kondisi itu, mengakibatkan luka robek, berdarah, dan korban tidak bergerak. Selanjutnya, pelaku meninggalkan korban sembari membawa parang dan sabit.

“Parang dan sabit dibuang ke selokan. Setelah itu, langsung pulang untuk mandi dan merendam pakaiannya,” katanya.

Baca Juga: Alasan Febri Diansyah Membela Putri Sambo: Tegakkan Keadilan

Sebelumnya, orang tua korban melaporkan anaknya tidak pulang ke rumah pada 17.00 WIB ke Polsek Tanjungmutiara usai mencari rumput untuk ternaknya.

Setelah melaporkan, keluarga korban beserta warga sekitar mencari ke lokasi tempat korban mencari rumput dan menemukan korban dalam kondisi bersimbah darah.

Mendapat laporan, anggota langsung menuju lokasi untuk membawa korban ke Rumah Dakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung.

Baca Juga: Berkas Lengkap, Kasus Ferdy Sambo Disidangkan Secepatnya

Pelaku pembunuhan itu terungkap, kata dia, berdasarkan keterangan warga sekitar bahwa korban sering mencari rumput.

“Pelaku mengakui telah melakukan perbuatan. Dari pemeriksaan pihak RSUD Lubukbasung tidak ada indikasi pelecehan seksual karena pakaian masih utuh dan lainnya,” kata Kompol Andrizal Guci.

Atas perbuatannya, pelaku diancam Pasal 338 juncto 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya