Solopos.com, BOYOLALI – Dinas Pendidikan Boyolali memperpanjang masa belajar di rumah bagi siswa PAUD hingga SMP selama sebulan ke depan. Dengan demikian, masa belajar di rumah berlaku hingga 30 Juni 2020.
Keputusan tersebut diambil lantaran situasi saat ini masih belum aman dari ancaman penularan virus corona.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Sampai 30 Juni menyesuaikan WFH ASN [guru],” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Darmanto, seperti dilansir Detik.com, Rabu (3/6/2020).
Pemilik Toko Bangunan di Karanganom Klaten Positif Covid-19
Perpanjangan masa belajar di rumah bagi siswa di Boyolali dilakukan melihat perkembangan situasi dan kondisi. Upaya ini dilakukan guna menekan dan mencegah penularan virus corona di Kabupaten Boyolali.
“Kalau situasi Covid-19 Boyolali sudah membaik, siswa bisa dimasukkan sesuai kalender pendidikan tahun ajaran baru,” terang Darmanto.
Keputusan ini tertuang dalam surat edaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di Boyolali. Surat bernomor 060/4433/4.1/2020 tertanggal 29 Mei 2020 itu mengatur lagi sekolah di bawah naungan Disdikbud Boyolali mulai dari tingkat kelompok bermain hingga tingkat SMP.
Hampir Sepekan 0 Kasus, Hari Ini Pasien Positif Covid-19 Wonogiri Tambah 2
Selain memperpanjang masa belajar di rumah bagi siswa, Pemkab Boyolali juga menambah masa tanggap darurat bencana Covid-19. Perpanjangan ini mengacu pada Keputusan Presiden nomor 12 Tahun 2020.
“Iya [masa tanggap darurat Covid-19 diperpanjang] mengikuti darurat nasional,” terang Sekda Boyolali Masruri.
5 ASN Pemkot Solo Terkonfirmasi Positif Covid-19
Menurut dia perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di Boyolali bakal berlangsung hingga darurat nasional selesai.
“Sampai [masa tanggap] darurat nasional selesai,” sambung dia.
Keputusan tersebut diambil lantaran sampai saat ini masih ada kasus positif Covid-19 di Boyolali.