SOLOPOS.COM - Sandiaga Uno (Instagram @sandiuno)

Sandiaga Uno dicecar tentang riwayat hidupnya hingga menjadi pengusaha dalam pemeriksaan selama tiga jam terkait kasus tanah.

Solopos.com, JAKARTA –? Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku dicecar sebanyak 7 pertanyaan oleh tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimmum) Polda Metro Jaya. Dia diperiksa sebagai saksi kasus tanah selama lebih dari 3 jam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan dirinya sempat ditanya tim penyidik mengenai riwayat hidupnya sejak sekolah hingga menjalankan bisnis dan transformasi Sandiaga Uno menjadi pengusaha. Pertanyaan tentang riwayat hidup itu memakan lebih dari 2 jam.

Menurut Alumnus Wichita State University, Amerika Serikat, itu, dirinya juga sempat ditanyakan mengenai peranan sebagai komisaris dan pemegang saham di PT Japirex dalam perkara tindak pidana? Penggelapan? dan pemalsuan jual-beli lahan di Curug Tangerang?.

“Alhamdulilah tadi kami sudah memenuhi panggilan tim penyidik untuk menjawab tambahan pertanyaan. Ada 7 pertanyaan tadi dan paling lama itu ditanya soal riwayat hidup, itu 2 jam sendiri. Sisanya ditanya tentang saya yang menjadi Komisaris dan pemegang saham di PT Japirex,” tuturnya Selasa (30/1/2018).

?Dia menjelaskan perkara yang melibatkan dirinya sebagai saksi itu dinilai sebagai kasus perdata yaitu permasalahan antara dua orang pengusaha. Dia mengklaim dalam perkara tersebut dirinya tidak menerima uang sedikit pun karena hal tersebut bukan ranah Komisaris maupun pemegang saham.

“Saya tidak menerima aliran dana satu rupiah pun dalam kasus ini. Ini hanya masalah perdata dan berkaitan dengan sengketa dua kubu pengusaha yang mudah-mudahan sudah klir,” katanya.

Sebelumnya, Edward Soeryadjaya telah memberi kuasa kepada Fransiska Kumalawati Susilo agar melaporkan Sandiaga Uno dan rekan bisnisnya yaitu Andreas ke Polda Metro terkait kasus dugaan penggelapan penjualan sebidang tanah di Jalan Raya Curug Tangerang, Banten.

Edward merupakan putra sulung dari pendiri PT Astra, William Soeryadjaya. Bahkan Sandiaga mengabadikan nama Wiliam Soeryadjaya pada salah satu pintu tol Cikampek – Palimanan (Cipali) yang dibangunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya