SOLOPOS.COM - Bagian dalam kendaraan listrik yang diuji coba di halaman parkir Sentra Niaga, Solo baru, Sukoharjo, Minggu (11/3/2018). (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Kendaraan roda tiga menggunakan tenaga listrik dipasarkan di Solo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Enam kendaraan berkapasitas 2-4 orang diparkir di halaman Sentra Niaga, The Park, Grogol, Sukoharjo, Minggu (11/3/2018). Empat unit beroda tiga. Salah satunya memiliki bak untuk barang. Sedangkan dua unit lainnya beroda empat.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Bagian dalam kendaraan listrik yang diuji coba di halaman parkir Sentra Niaga, Solo baru, Sukoharjo, Minggu (11/3/2018). (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Bagian dalam kendaraan listrik yang diuji coba di halaman parkir Sentra Niaga, Solo baru, Sukoharjo, Minggu (11/3/2018). (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Kendaraan-kendaraan yang informasinya didatangkan dari Tiongkok tersebut beroperasi menggunakan tenaga listrik. Showroom yang berada di halaman Sentra Niaga, Solomobil 45, sengaja menempatkan kendaraan-kendaraan listrik tersebut di luar tenda. Pemilik Solomobil 45 juga mempersilakan setiap pengunjung yang tertarik mencoba mengendarainya.

Seperti tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, warga yang mengunjungi area showroom saat itu pun secara bergantian menjajal kendaraan listrik itu. Salah satunya adalah Pamikatsih.

Wanita berusia 52 tahun tersebut tertarik untuk mencoba mengendarai kendaraan roda tiga, jenis Leinuo. Dengan kruk yang diapit di kedua lengannya, wanita tersebut berjalan menghampiri Leinuo yang terparkir tidak jauh darinya. Setelah memasuki kendaraan, sejenak dia terlihat mengamati ruang kemudinya.

Jika dilihat dari dalam, kendaraan tersebut tampak seperti sepeda motor matik biasa. Stang kemudi berbentuk seperti pada sepeda motor. Untuk pengereman juga bisa dikendalikan dengan dua tangan melalui tuas yang ada pada kedua sisi stangnya.

Dimensi Lebar

Perbedaan lain dengan motor matik biasa, kendaraan tersebut memiliki dimensi yang lebih lebar. Body kendaraan juga didesain untuk melindungi pengemudi dan penumpang, sebab kendaraan tersebut didesain tertutup. Dari sisi eksterior, kendaraan tersebut hampir menyerupai bajay. Namun desainnya terlihat lebih modern

Tak lama kemudian Pamikatsih lalu memutar tuas gas secara perlahan-lahan. Kendaraan berwarna merah berpadu abu-abu itu pun berjalan. Pamikatsih hanya menguji kenyamanan kendaraan tersebut di lingkungan Sentra Niaga.

“Cukup nyaman. Jika dibandingkan dengan kendaraan roda tiga saya, karena ini produksi pabrik tentu lebih nyaman, lebih seimbang. Kalau untuk Menjalankannya, karena saya juga sudah biasa dengan kendaraan roda tiga yang dibuat di bengkel, jadi ya sudah terbiasa,” tutur dia.

Warga lain, Sugiannoor, juga terlihat mencoba beberapa kendaraan, baik roda tiga maupun roda empat. Misalnya saja jenis Hummer. Secara penampakan, kendaraan roda tiga berwarna merah tersebut memiliki kapasitas seperti jenis Leinuo. Hanya, kendaraan tersebut memiliki desain aksterior yang lebih sederhana.

Dia juga mencoba jenis Mini Kei Car. Untuk jenis ini memiliki bentuk seperti mobil roda empat biasa namun dengan ukuran lebih kecil. “Kalau yang roda empat, yang besar juga nyaman. Tapi posisi stir ada di sisi kiri,” kata dia. Kendaraan yang dimaksudnya adalah jenis LJ-EVO.

Pemillik Solomobil 45, Aldrian Surya Hadi, mengatakan kendaraan-kendaraan tersebut baru didatangkan ke Solo sekitar dua pekan yang lalu. Ada enam model yang dipamerkan. “Ada dari beberapa produsen, kami ambil sampel untuk tes pasar khususnya di Solo,” terang dia yang dijumpai wartawan di lokasi tersebut.

Meski belum lama dilempar ke pasar, Aldrian mengaku minat pasar untuk kendaraan listrik tersebut cukup baik. Hal itu dilihat dari banyaknya warga yang melirik hingga mengambil foto saat kendaraan itu dikendarainya.

“Hanya yang masih menjadi masalah, pajak untuk mendatangkan kendaraan tersebut masih tinggi. Insentif pajak untuk mobil listrik belum ada dari pemerintah. Jadi untuk harga masih harga normal. Harga mulai Rp48 juta hingga Rp98 juta,” kata dia.

Dia berharap pada pertengahan tahun nanti kendaraan tersebut sudah dapat dirakit di dalam negeri, sehingga harga per unitnya dapat ditekan. Di sisi lain, dia menjelaskan kendaraan tersebut tidak menggunakan bahan bakar minyak sehingga tidak boros. Kendaraan tersebut beroperasi dengan tenaga listrik.

“Listriknya pun tidak banyak. Hanya listrik rumahan. Daya baterai hanya perlu diisi ulang selama 8 jam, kapasitas sekitar 60 volt dapat digunakan untuk 90 kilometer,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya