Solopos.com, SOLO–Apip Nurahman warga asal Bengkulu Selatan menjadi viral di media sosial karena mengkritik kepala desa (kades) yang menuntut masa jabatan diperpanjang menjadi sembilan tahun dari sebelumnya enam tahun dalam satu periode.
“Hai Pak Kades yang kemarin demo minta masa jabatan diperpanjang sembilan tahun, sadarlah diri. Presiden saja lima tahun, sadarlah. Katanya ini tuntutan rakyat, rakyat yang mana? Saya sudah keliling-keliling di kampung tanya masyarakat. Enggak ada yang setuju,” kata Apip dalam video yang diunggahnya di akun TikToknya @apipnurahman, beberapa waktu yang lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Video tersebut langsung viral dan mendapat tanggapan dari netizen. Sayangnya, Apip justru mendapat perlakuan yang tak mengenakkan. Ia dipanggil oleh Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) dan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bengkulu Selatan.
Dalam pertemuan tersebut Apip mengaku mendapat intimidasi hingga akhirnya mengunggah video permintaan maaf. Dari pengakuannya, ia dipaksa meminta maaf di hadapan pengurus Papdesi. Bahkan, sebelum itu ia mengaku diteror dan diancam.
“Saya minta maaf karena di pertemuan saya dimarah-marah,” kata Apip kepada wartawan, Selasa (31/1/2023) lalu.
Klarifikasi Apip mengenai videonya yang mengkritisi kades itu kemudian diunggah ulang oleh akun milik Kemal Palevi. “Gokil, anti kritik. Gimana dikasih jabatan 9 tahun tuh kades yang baper,” tulis Kemal pada Kamis (2/2/2023).
Dalam unggahan tersebut, disematkan video sebelum dan sesudah Apip melakukan kritik. Salah satu foto terlihat Apip terlihat tertekan saat meminta maaf.
“Saya telah sampaikan permohonan maaf tapi ditolak, dan dipaksa membacakan teks permohonan maaf sesuai keinginan mereka, karena saya sendiri dan dikelilingi banyak kades teks itu saya bacakan,” kata Apip.
Pantauan Solopos.com pada akun Twitter Kemal Palevi, @kemalpalevi, Kemal juga mengunggah foto tanggakapan layar video Apip saat mengkiritik kades dan tangkapan video Apip meminta maaf yang disatukan satu. Foto itu diberi keterangan.
“Pemuda ini dipaksa minta maaf usai bikin konten kritik masa jabatan Kades 9 tahun,” tulis di keterangan itu.
“Nah Loh yang dikritik baper. Alamat bakal jadi kades anti kritik ya itu yang marah-marah. Bayangin kalau 9 tahun menjabat anti kritik,” tulis pada keterangan foto itu.