SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sekitar 15 hingga 20 los/kios di dalam Pasar Harjodaksino tidak digunakan sesuai dengan peruntukan awalnya, yaitu untuk berdagang. Los/kios tersebut justru digunakan untuk gudang.

Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo, Subagiyo menerangkan sekitar 15-20 los/kios tersebut telah dipakai sebagai gudang selama beberapa tahun. Untuk itu, bersamaan dengan penataan pedagang di dalam dan sekitar pasar, pihaknya juga akan menertibkan pedagang yang menggunakan los/kios tidak sesuai peruntukan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada 15-20 los/kios yang dipakai sebagai gudang atau tempat menyimpanan barang. Tidak untuk berdagang. Ini akan kami tertibkan, nanti, bersamaan dengan pedagang lain yang masih memakai jalan untuk berdagang,” jelas Subagiyo, saat ditemui wartawan, di Balaikota, Senin (24/5).

Menurut Subagiyo, penertiban akan dilakukan sebelum pihaknya mengadakan renovasi kecil-kecilan pada sejumlah bagian pasar yang tidak representatif digunakan berdagang. Rencananya renovasi dilakukan sebelum habis triwulan II atau maksimal Juni 2010.

Pascarenovasi, diharapkan sekitar 60 pedagang yang semula menempati badan jalan di sebelah selatan pasar akan diarahkan masuk ke dalam pasar. Renovasi membutuhkan anggaran sekitar Rp 50 juta yang berasal dari anggaran pemeliharaan pasar dari APBD kota 2010.

“Masalah di Pasar Harjodaksino hampir sama dengan Pasar Nusukan. Jadi ada, pedagang yang menggunakan badan jalan untuk berdagang, ada pula yang memakai halaman rumah orang di sepanjang jalan. Ada 60-an pedagang yang kami arahkan masuk. Mereka bisa mendapat tempat di dalam pasar setelah kami lakukan penataan,” lanjut Subagiyo.

Sementara itu, khusus pedagang yang masih bertahan di luar pasar, menggunakan halaman rumah warga, DPP memberlakukan larangan berdagang setelah pukul 07.00 WIB. Langkah tersebut, jelas Subagiyo diambil untuk mengarahkan pembeli masuk ke dalam pasar. Dengan demikian, perekonomian di dalam Pasar Harjodaksino tetap tumbuh dan berkembang.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya