SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Fasilitas <a title="PERPARKIRAN SOLO : Pelanggaran! Jalur Khusus Sepeda Dipakai Parkir Mobil" href="http://soloraya.solopos.com/read/20171221/489/878764/perparkiran-solo-pelanggaran-e2808be2808bjalur-sepeda-malah-dipakai-parkir-mobil">jalur khusus pesepeda</a> di Kota Bengawan belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Jalur itu masih banyak digunakan sebagai tempat parkir kendaraan bermotor sehingga membuat pesepeda kurang nyaman.</p><p>&ldquo;Saya sangat senang saat Pemkot Solo pada 2017 membuat jalur pesepeda di Jl. dr. Radjiman. Sebagai warga yang setiap hari menggunakan sepeda saya bisa lebih leluasa memanfaatkan jalur pesepeda ini,&rdquo; ujar Arman Hasim, warga Jayengan, Serengan, saat ditemui <em>Solopos.com</em> di kawasan Singosaren Plaza, Kemlayan, Serengan, Kamis (2/8/2018).</p><p>Namun, Arman kecewa ketika jalur pesepeda disalahgunakan pemilik tempat usaha dengan memanfaatkannya sebagai tempat parkir kendaraan bermotor. Jukir dengan pedenya mengarahkan kendaraan parkir di jalur tersebut tanpa melihat fungsi utamanya untuk pesepeda. Kondisi tersebut membuat <a title="Sulitnya, Bikin Jalur Lambat Solo Steril Kendaraan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180709/489/926881/sulitnya-bikin-jalur-lambat-solo-steril-kendaraan">pesepeda</a> kurang nyaman.</p><p>&ldquo;Kalau seperti ini kejadiannya tidak ada artinya Pemkot membuat jalur khusus pesepeda di Solo. Kami berharap ada penindakan tegas dari Dishub [Dinas Perhubungan] yang menangani soal perkir agar menertibkan jukir,&rdquo; kata dia.</p><p>Kendaraan yang parkir di jalur pesepeda, lanjut dia, bisa diberikan saksi gembok. Hal tersebut diperlukan untuk memberikan efek jera. Pengemudi sepeda motor juga sering nyelonong masuk ke jalur pesepeda padahal sudah diberi tanda dilarang masuk di ujung pintu dan keluar.</p><p>&ldquo;Saya pernah melalui jalur pesepeda berjalan pelan, tiba-tiba ada pengendara sepeda motor nyelonong masuk dengan kecepatan tinggi. Seharusnya pengendara sepeda motor menyadari tidak masuk jalur pesepeda,&rdquo; kata dia.</p><p>Warga lainnya, Solikin, juga menyayangkan minimnya kesadaran warga dalam menggunakan jalur pesepeda. Selain itu, saat malam hari jalur pesepeda berubah fungsi sebagai tempat berjualan pedagang kaki lima (PKL).</p><p>&ldquo;Kami menilai pembangunan jalur pesepeda di Kota Solo belum bisa berjalan maksimal. Pemkot harus lebih gencar melakukan sosialisasi serta menerjunkan petugas Linmas atau Satpol PP untuk pengawasan di lapangan,&rdquo; kata dia.</p><p>Kabid Perparkiran Dishub Solo, Moch. Usman, mengakui masih minimnya kesadaran warga dalam memanfaatkan <a title="Rute KRL Solo-Jogja Bisa Diperpanjang Sampai Palur" href="http://news.solopos.com/read/20180403/496/907661/rute-krl-solo-jogja-bisa-diperpanjang-sampai-palur">jalur pesepeda</a>. Dishub dalam waktu dekat akan lebih gencar melakukan sosialisasi terkait keberadaan jalur pesepeda.</p><p>&ldquo;Kami akan memberikan saksi gembok kepada pengendara sepeda motor yang parkir sembarangan di jalur khusus bagi pesepeda. Jukir yang kedapatan melakukan kesalahan juga akan diperingatkan,&rdquo; kata dia.</p><p>Usman mengungkapkan tidak hanya jalur khusus bagi pesepeda di Jl. dr. Radjiman yang kerap dimanfaatkan parkir. Jalur pejalan kaki dan<em> city walk</em> di Jl. Slamet Riyadi juga kerap dijadikan parkir.</p><p>&ldquo;Jalur khusus bagi pesepeda jika sering dilewati sepeda motor akan cepat rusak. Kami akan segera melakukan tindakan sebelum terjadi kerusakan parah pada jalur pesepeda,&rdquo; kata dia.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya