SOLOPOS.COM - Aksi simpati untuk memperingati Hari Tuberkulosis Internasional. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR – Dinas Kesehatan atau Dinkes Karanganyar akan memperluas jangkauan pelacakan kontak penderita Tuberkulosis atau TB hingga tempat kerja. Ini untuk mendeteksi persebaran penyakit tersebut di Kabupaten Karanganyar.

Hal itu mengemuka saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mendeklarasikan komitmen pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis di gedung olahraga (Gor) R. M. Said, Jumat (6/11/2020). Deklarasi dilakukan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, camat, kades, dan petugas puskesmas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Karanganyar, Warsito, menyampaikan penderita Tuberkulosis yang aktif menjalani pengobatan hingga saat ini 573 orang. Dinkes juga memaparkan angka kematian akibat Tb pada 2019 tercatat 17 orang.

"Target kami [penderita Tuberkulosis yang menjalani pengobatan] 1.694 orang. Masih kurang 66 persen," kata Purwati saat berbincang dengan wartawan, Jumat.

Jangan Lupa, Pendaftaran Bantuan UKM Karanganyar Buka Lagi Pekan Depan!

Deklarasi tersebut menjadi salah satu upaya bersama mencegah penularan Tb kepada orang lain. Purwati menyebut Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang menyebabkan kematian apabila tidak mendapat pengobatan dengan tepat.

"Kalau [penderita] belum ditemukan berpotensi menularkan kepada orang lain. karena belum pengobatan," tuturnya.

Selama ini petugas melacak kontak dari penderita Tb sebatas lingkungan sekitar dan rumah. Mereka menilai hasil pelacakan belum maksimal. Oleh karena itu, pelacakan diperluas hingga tingkat RT, dusun, dan tempat kerja penderita Tuberkulosis.

"Kami kembangkan.Kejar sampai dimana dia [penderita Tb] kontak dengan orang lain. Lalu dilakukan pemeriksaan dahak," jelasnya.

Status Merapi Siaga, Tempat Evakuasi untuk Hewan Ternak Pun Disiapkan

Memakasi Masker

Penderita Tb dapat sembuh. Dengan pengobatan dilakukan secara ketat selama enam bulan. Dinkes Karanganyar menyampaikan pengobatan dapat dilakukan di setiap puskesmas di Kabupaten Karanganyar dan gratis. Dinkes menyebut dampak Tuberkulosis lebih berat ketimbang Covid-19.

"Pengobatan selama enam bulan dan gratis. Harus rutin minum obat setiap hari dan tidak terputus sampai selesai. Maka disiapkan pendamping minum obat. Kalau tidak rampung sampai enam bulan bisa menjadi Tb resisten obat. Pengobatan Tb resisten bisa lebih dari 20 bulan," tutur dia.

Petani Sukoharjo Didorong Berani Tanam Bawang Merah, Ini Alasannya

Penderita Tb dapat beraktivitas seperti biasa. Tetapi, mereka wajib menerapkan sejumlah protokol. Seperti protokol kesehatan Covid-19, penderita Tuberkulosis disarankan menjaga jarak dan mengenakan masker saat berinteraksi dengan orang lain.

"Ini [Tb] penyakit menular. Orang yang sakit Tb karena kontak dengan penderita Tb sebelumnya. Perhatikan juga pencahayaan di rumah agar tidak lembab, ventilasi, pola makan bergizi," ungkap dia.

Purwati menyebut tingkat kesembuhan Tb di Kabupaten Karanganyar tinggi. Persentasenya di atas 90%. Tetapi, angka kematian Tuberkulosis di Kabupaten Karanganyar tahun 2019 juga terhitung tinggi. Oleh karena itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meminta kepada camat dan kepala desa (kades) lebih gencar mengingatkan warga. "Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat."

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya