SOLOPOS.COM - Viral video imbauan warga boleh kawin asal jangan hamil di media sosial. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Dinkes Kota Semarang meminta maaf atas kejadian video sosialisasi BKKBN yang menjadi viral di media sosial. Kepala Dinkes Semarang menilai imbauan soal boleh kawin asal jangan hamil dalam video tersebut tidak tepat penyampaiannya sehingga menimbulkan kesalahan persepsi.

Kasus Positif Tambah 4 Orang, Status KLB Covid-19 Solo Diperpanjang Sampai 7 Juni

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Semarang, Moch Abdul Hakam, membenarkan jika perempuan yang ada dalam video viral itu merupakan petugas survielans kesehatan (Gasurkes) KIA Kota Semarang.

Meski demikian, Hakam menyayangkan apa yang disampaikan petugas tersebut. Ia menilai imbauan itu tidak tepat penyampaiannya sehingga salah persepsi.
“Kami akui bahasa sosialisasi petugas kami terlalu apa adanya. Hal itu menjadi koreksi kami kedepan dalam melakukan sosialisasi. Tapi, pada dasarnya tidak ada maksud apa pun selain memberikan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat,” ujar Hakam saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa (26/5/2020).

Ganjar Belum Siap New Normal di Jateng

Hakam mengatakan terkait sosialisasi tunda kehamilan tersebut sebenarnya meneruskan imbauan dari BKKBN yang meminta tunda kehamilan selama pandemi Covid-19. “Penundaan kehamilan bertujuan untuk menghindari komplikasi kehamilan dan kelahiran selama pandemi,” terang Hakam.

Viral Video Kawin Boleh Hamil Jangan

Hakam pun meminta maaf jika ada yang kurang berkenan dengan viralnya video imbauan petugas Puskesmas Purwoyoso itu. Meski demikian, ia meminta masyarakat, khususnya ibu hamil tidak perlu khawatir.

Pembukaan Sekolah di Solo, Rudy: Jangankan Juni, Juli Saja Masih Pikir-Pikir!

“Sampai saat ini belum ada bukti janin yang ada di dalam kandungan bisa tertular dari ibu yang positif Covid-19. Namun, upaya pencegahan harus terus dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selalu gunakan masker saat keluar rumah dan tetap jaga jarak aman,” imbuhnya.

Video imbauan agar warga Kota Semarang tidak hamil di masa pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi viral di media sosial. Video berdurasi 55 detik itu memperlihatkan seorang petugas perempuan dari Puskesmas Purwoyoso Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang yang sedang menyampaikan kepada warga, khususnya ibu-ibu untuk tidak hamil di masa pandemi Covid-19.

18 Keluarga di Sukoharjo Kembalikan Dana BST Kemensos Rp600.000, Kenapa?

Imbauan disampaikan petugas perempuan tersebut mikrofon dari dalam mobil puskesmas keliling. “Bu, kami dari Puskesmas Purwoyoso Dinas Kesehatan Kota Semarang ingin mengimbau untuk ibu-ibu di Kelurahan Purwoyoso, khususnya di RW 03 untuk jangan hamil dulu nggeh [ya] di masa pandemi ini. Ingat, hamil muda itu rawan dan banyak keluhan. Daya tahan tubuh ibu-ibu nanti bisa turun. Ibu-ibu bisa mual, muntah, dan terserang Covid-19. Tunda hamil dulu, kawin boleh, nikah boleh, tapi hamil jangan. Ingat ya ibu-ibu, tunda dulu, bapak-bapaknya ditahan dulu nggih. Boleh nikah, boleh kawin asal pakai kontrasepsi,” imbau petugas perempuan itu melalui pengeras suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya