SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kesehatan DIY mencatat empat jemaah umrah mengalami suspect middle east respiratory corona virus (Mers CoV). Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY tak mengeluarkan travel warning bagi pemberangkatan umrah dan haji.

“Karena itu kewenangannya dari pemerintah pusat,” kata Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DIY Nurudin, Kamis (15/4/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan, jemaah umrah sekarang ini bisa berangkat setiap saat melalu agen travel. Sebagian besar agen berada di Jakarta, sementara di Jogja hanya tercatat dua agen besar. Sedangkan untuk imbauan pemberangkatan jemaah haji, menurut dia, belum terlalu mendesak karena belum musim haji.

“Paling cepat musim haji kan baru dimulai 31 Agustus. Kami tidak tahu akan mengeluarkan imbauan atau tidak, karena regulasi juga dari pusat,” jelasnya.

Tiga pasien suspect itu dirawat di RSUD Panembahan Senopati dan satu pasien dirawat di RSUP Dr Sardjito. Keempat pasien itu mengalami gejala terserang MERS CoV, seperti demam tinggi, sesak nafas dan batuk.

Namun, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie Daryanto memastikan tiga pasien yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati hasilnya negatif.

Rabu 14 Mei, Dinkes DIY kembali mengeluarkan surat edaran (SE) waspada MERS-CoV. Hal itu mengingatnya ada tiga pasien yang diduga terserang.

Dinkes seluruh kota/kabupaten kemudian melakukan pertemuan untuk merapatkan pencegahan masuknya virus penyakit itu bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara Adisutjipto. “KKP memasang alat untuk screening penumpang yang datang dari Timur Tengah,” ungkapnya.

Ketika ditemukan jemaah yang terduga terserang Mers CoV, pasien langsung dilarikan di kedua rumah sakit rujukan tersebut RSUD Panembangan Senopati dan RSUP Dr Sardjito. Rumah sakit itu dipilih, karena tenaga telah terlatih dan tersedia ruang isolasi.

Sementara pasien suspect MERS Co-V yang diisolasi di RSUP Dr. Sardjito telah mendapat perawatan sejak Selasa (13/5/2014). Tim ahli menyatakan pasien tersebut 80% dinyatakan tak terjangkit virus MERS CoV. Pasien masih berada di ruang isolasi karena masa observasi yang terus berjalan.

Pasien berjenis kelamin laki-laki, berusia 51 tahun, warga Sleman tersebut, diketahui menderita beberapa gejala yang dicurigai sebagai MERS Co-V setelah lima hari kepulangan dari ibadah umrah. “Baru suspect saja.

Pasien datang kemarin [Selasa,13/5/2014] pukul 10.30 WIB. Panas tubuh hingga 39°C, batuk, sesak nafas setelah lima hari pulang dari umrah,” papar Heru Nugroho, Kepala Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr. Sardjito ditemui di ruangannya, Rabu (14/5/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya