BANTUL: Menyusul hujan abu vulkanik di wilayah Bantul sejak Sabtu (30/10) dini hari, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul bergerak cepat. Dinas membagikan langsung 1000 masker kepada warga di jalanan, namun banyak warga yang mengaku tidak kebagian.
Koordinator Tanggap Bencana Dinkes Bantul Imam Marzuki menjelaskan, untuk membantu dan mengantisipasi dampak terburuk abu vulkanik bagi warga, pihaknya sudah membagikan secara langsung 1000 masker kepada warga. “Sudah kita bagikan cuma-cuma ke warga,” tegas Marzuki kepada Harian Jogja.
Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau
Bahkan, katanya, Dinkes sudah mendistribusikan ke masing-masing Puskesmas 500 masker sebagai stok awal, dan tidak menutup kemungkinan akan ditambah. “Untuk sementara, stok masker di Bantul masih aman,” tambahnya.
Selain membagikan masker, Dinkes sejak 27 Oktober lalu, mengirimkan tenaga medis untuk membantu pengungsi korban Merapi. Menurut Marzuki, Dinkes mengirim 6 tim dari masing-masing Puskesmas di Bantul untuk menyebar ke 6 posko yang ada.
“Tiap tim terdiri dari seorang dokter, dua orang perawat dan sopir lengkap dengan peralatan medis tanggap darurat,” jelasnya.
Sayang, tidak semua warga mendapat masker dari Dinas. Linda misalnya, owner toko konveksi Ope Jaket di jalan Bantul, Dusun Karangbondang, Pandowoharjo, mengaku harus membeli masker sendiri untuk melindunginya dari bahaya debu vulkanik.
Begitu juga dengan Agus, pemilik usaha bambu di jalan Bangunharjo, Sewon. Baik Agus dan Linda berharap Dinas terkait segera membagikan masker kepada warga. “Ini anak saya yang membeli,” katanya.(Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)
FOTO DEBU VULKANIK BANTUL (Harian Jogja/Hamid Abdul Razak)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
