Aksi Goyang Kuda Liar Duo San-San Diprotes

Aksi Duo San San di Alun Alun Wates. Aksi pedangdut yang dikenal dengan goyang kuda liar itu menuao protes sejumlah kalangan karen adinilai seronok. (MG Noviarizal Fernandez/JIBI/Harian Jogja)

WATES—Pentas hiburan dangdut yang menghadirkan bintang dangdut papan atas, Duo Sansan di Alun-alun Wates, belum lama ini menuai protes dan keprihatinan. Pasalnya, di ruang publik, para pedangdut justru mengumbar aksi seronok serta perkataan yang kurang pantas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisatan Pemudan dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana menyatakan penyesalkan munculnya aksi panggung tersebut. “ Saya menyesal sekali, saya akan hubungi Eo-nya. Kami akan mencari tahu mengenai masalah ini” ujarya.

Hal serupa juga diungkapkan Hamam Cahyadi, anggota DPRD Kulonprogo. Ia berpendapat, tontonan di ruang publik mestinya dijaga norma umum masyarakat, norma kesopanan.
Sementara itu aktivis perempuan, Siti Ghoniatun mengatakan semestinya pihak yang berwajib melakukan pemantauan yang ketat. “Mestinya yang berkompeten menegur kalau ada tontonan yang melangar etika kesopanan. Yang saru-saru mestinya tidak dipertontonkan, kan alun alun itu sangat terbuka. Mudah diakses olah anak anak. Meski ada pagar, tetapi panggung tinggi masih bisa dilihat dari luar. Orang harus ingat Kulonprogo semakin banyak perilaku seks menyimpang di lingkungan remaja” ujarnya.

Seperti disaksikan Harian Jogja, aksi yang paling disorot dalam pentas tersebut ketika ada penyanyi yang sampai disingkap roknya oleh penonton. Diduga aksi tersebut merupakan setingan penyelenggara acara guna menarik perhatian para penonton.