SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


JAKARTA-Sebanyak dua wasit dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) yaitu Aeng Suarlan dan Muhaimin yang sebelumnya dinilai telah melakukan kesalahan saat memimpin pertandingan, diturunkan kelasnya atau hanya boleh memimpin pertandingan Divisi Utama.

Keputusan penurunan status bagi kedua wasit itu diputuskan pada rapat Komite Wasit di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Rabu (29/5/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Keduanya diturunkan ke Divisi Utama. Saya kira ini adalah keputusan yang tepat daripada di off-kan. Keputusan ini diharapkan menjadi pembelajaran,” kata Ketua Komite Wasit Roberto Rouw di Kantor PSSI Senayan Jakarta.

Menurut dia, sebelum memimpin pertandingan kompetisi Divisi Utama, kedua wasit ini yaitu Aeng Suarlan dan Muhaimin terlebih dahulu harus membuat surat pernyataan untuk melakukan tugasnya dengan baik.

Khusus untuk wasit Aeng Suarlan, kata dia, terlebih dahulu akan menjadi tes kesehatan. Hal ini dilakukan untuk melihat kondisi wasit tersebut setelah sebelumnya divonis tidak boleh memimpin pertandingan pasca melakukan kesalahan.

“Siapa tahu selama vakum tidak menjaga kondisi kesehatannya. Makanya harus dilihat dulu,” kata pria yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI ini.

Meski sudah memberikan sanksi penurunan kelas kepada dua wasit ISL, kata dia, pihaknya belum bisa memutuskan berapa lama waktu yang harus dijalani oleh kedua wasit tersebut dalam memimpin pertandingan kompetisi Divisi Utama.

“Kinerja wasit akan terus dievalusi. Jika lolos bisa saja kembali ke ISL. Begitu juga sebaliknya. Jika tidak lolos evaluasai bisa juga lisensinya dicabut,” kata Roberto Rouw dengan tegas.

Wasit Aeng Suarlan sebelumnya oleh Komite Wasit diberi sanksi tidak boleh memimpin pertandingan ISL selama satu musim setelah melakukan kesalahan fatal saat memimpin pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Persipura.

Sedangkan untuk wasit Muhaimin mendapatkan sanksi karena dinilai telah memberikan keputusan kontroversial saat memimpin pertandingan antara Pelita Bandung Raya melawan Persiwa. Dampaknya sang wasit dipukul oleh Pieter Rumaropen.

“Supaya menjadi pembelajaran. Pemain dihukum, wasit juga dihukum,” kata Roberto Rouw dengan tegas.

Dalam kasus wasit Muhaimin, pemain Persiwa Wamena Pieter Rumaropen oleh Komisi Disiplin PSSI dihukum seumur hidup tidak boleh berkecimpung di persepakbolaan nasional. Hanya saja oleh Komite Banding hukumannya diperingan menjadi satu tahun dan denda Rp100 juta.

Selain memberikan sanksi penurun kelas bagi dua wasit tersebut saat ini Komite Wasit mendalami kasus wasit Muslimin yang memimpin pertandingan antara Mitra Kukar melawan Persisam Samarinda. Hanya saja keputusannya belum dikeluarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya