SOLOPOS.COM - Seorang anak perempuan sedang menari di hadapan pengunjung Car Free Sunday (CFS) Wonogiri area timur, Minggu (17/7/2022). Tarian itu sukses menarik perhatian pengunjung CFS Wonogiri. (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Paguyuban pedagang dengan Karang Taruna Giripurwo telah sepakat berkolaborasi dalam mengelola car free sunday (CFS) Wonogiri. Meski sudah berkolaborasi, paguyuban pedagang menilai karang taruna belum memberi kontribusi dalam pengelolaan CFS.

Ketua Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri, Aswin Asmoro Ady, mengatakan semua urusan saat gelaran CFS, Minggu (17/7/2022) masih ditangani paguyuban pedagang. Sebaliknya, karang taruna belum berkontribusi apapun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Paguyuban pedagang juga menyangkal jika CFS sudah menerapkan konsep tiga zona, seperti yang ditawarkan karang taruna, yaitu zona lapak pedagang, zona komunitas atau kreatifitas, dan zona eksklusif.

“CFS sudah berjalan sesuai arahan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. Kami mengakomodir usulan soal alun-alun sebagai zona olahraga dan kreasi. Area sekitar alun-alun sudah disterilkan dari lapak pedagang, parkiran, dan lapak wahana permainan anak. Alun-alun digunakan tempat olahraga. Hanya, panggung di alun-alun belum digunakan pagelaran seni budaya atau hiburan. Sementara zona ekslusif belum ada,” kata Aswin saat dihubungi Solopos.com, Senin (18/7/2022).

Dia mengatakan antara paguyuban pedagang dan karang taruna belum ada obrolan lebih lanjut soal pengelolaan CFS. Saat kedua pihak bertemu akhir Juni lalu dianggap menyepakati CFS perlu ada perubahan konsep sebagaimana yang dikehendaki Bupati Joko Sutopo, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga: CFS Wonogiri Jadi Ajang Puluhan Anak Belajar Public Speaking

“Saya sendiri yang mengatur semua layout pelaksanaan CFS, Minggu pagi. Semua urusan masih dilakukan paguyuban pedagang. Termasuk perizinan-perizinan ke dinas dan instansi pemerintahan masih atas nama Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri. Belum ada kolaborasi antara paguyuban pedagang dengan karang taruna,” jelas dia.

Menyikapi pernyataan Paguyuban Pedagang CFW Wonogiri yang menyoal belum ada kontribusi, Pemuda Karang Taruna Gerdu, Giripurwo, Supar, mengatakan semua urusan pedagang diserahkan kepada paguyuban pedagang. Sehingga, pihaknya tidak mencampuri para pedagang.

“Kalau yang dikatakan kontribusi itu soal pedagang, itu semua kami serahkan ke paguyuban. Konsep baru CFS yang diterapkan itu kan kontribusi karang taruna dan kecamatan,” ucap Supar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya