Solopos.com, JOGJA -- Gunung Merapi mengeluarkan sedikitnya lima kali guguran lava pijar sejauh 1 kilometer ke arah barat daya pada Rabu (10/2/2021) pukul 00.00 WIB-06.00 WIB. Luncuran lava pijar tepatnya mengarah ke Kali KRasan dan Kali Boyong.
"Teramati guguran lava pijar lima kali dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke barat daya," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ia menambahkan, selama periode pengamatan itu, Merapi juga mengalami 44 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-40 mm selama 11-93 detik. Selain itu terdapat delapan kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-24 mm selama 4-7 detik.
Baca juga: Pengungsi Merapi Pulang, Sukarelawan Boyolali Tetap Siaga
Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Merapi selama pengamatan.
Cuaca di Merapi cerah berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dengan suhu udara 13-20 derajat Celsius. Kelembaban udara 68-98 persen dan tekanan udara 569-686 mmHg, serta volume curah hujan 28 mm per hari.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Baca juga: Terdampak Erupsi, Hutan Merapi Butuh Puluhan Tahun untuk Pulih
Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius 3 km dari puncak gunung.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
