SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya meningkatkan jumlah populasi sapi putih dengan memberikan insentif bagi peternak.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sutarno mengatakan peningkatan sapi putih penting digalakkan karena perawatannya lebih mudah dan murah dibanding sapi merah atau sapi blasteran.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

“Kami targetkan sapi putih bisa mencapai 50 persen di DIY, setara dengan sapi blasteran lainnya,” kata Sutarto, Rabu (30/4/2014).

Menurut dia, nilai jual daging sapi campuran atau sapi merah memang lebih mahal dan menjanjikan di pasaran dibanding sapi putih.

Namun demikian, biaya perawatannya juga setara lebih tinggi di banding perawatan sapi putih.

“Kalau dilihat dari nilai jualnya memang lebih besar sapi merah atau sapi limosin. Kalau Sapi putih bernilai standar, namun jangka waktunya panjang,” katanya.

Menurut Sutarto, Saat ini populasi sapi di DIY cukup tinggi akibat ditopang dari pengoptimalan berbagai program peningkatan sapi putih. Populasi sapi di DIY tahun ini berjumlah 280.000 ekor, jumlah itu meningkat dari 2013 yang berjumlah 272.000 ekor sapi.

“Dari keseluruhan populasi sapi di DIY, 30 persen atau sekitar 84.000 ekor adalah sapi putih,” kata dia.

Menurut dia, Distan DIY telah berupaya memberikan insentif bagi peternak sapi khsusnya yang bersedia konsisten membudidaya sapi putih. Insentif berupa pemberian uang perawatan Rp2 juta bagi tiap-tiap peternak sapi putih.

“Kami berikan insentif agar mereka termotivasi serta tidak menjual sapinya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya