SOLOPOS.COM - Ilustrasi situasi di sekitar Jembatan 2 Tlogosari, Kota Semarang, Jateng. (Facebook.com-Alvino Dwi Rachman P)

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengklaim pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur di Kota ATLAS masih berlangsung sesuai rencana.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengklaim pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur di kota berslogan ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri, Sejahtera) yang dikerjakan sepanjang tahun 2017 ini masih berjalan sesuai dengan rencana yang ditargetkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Beberapa memang ada keterlambatan, tetapi masih bisa ditoleransi,” kata Kepala DPU Kota Semarang Iswar Aminuddin, di sela-sela peninjauan ke sejumlah pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (18/9/2017).

Beberapa proyek infrastruktur yang ditinjau dalam kesempatan itu adalah pembangunan jalur jalan Kudu-Waringin Jajar, Jl. Wolter Monginsidi, pembangunan lima jembatan di Tlogosari, dan pembangunan Jl. Madukoro, Kota Semarang.

Iswar optimistis proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Kota Semarang itu selesai sesuai dengan yang ditargetkan meski sempat terjadi kendala di lapangan, seperti pengerjaan pembangunan lima jembatan di kawasan Tlogosari. Dari lima jembatan yang merupakan “warisan” pihak pengembang perumahan diganti dengan jembatan baru yang konstruksinya lebih tinggi seiring peninggian jalan yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Semarang.

Progress pembangunan jembatan di Tlogosari sudah 60%. Memang ada keterlambatan, yakni minus 5%. Tetapi, keterlambatan 5% belum jadi masalah. Masih bisa ditoleransi,” katanya. Apalagi, sambung dia, memang ada sejumlah kendala teknis di lapangan yang memengaruhi pengerjaan, seperti pemasangan tiang pancang yang menyebabkan bahu jalan di kanan-kiri jalan tertarik atau rontok.

Diakuinya, lima jembatan lama dibangun oleh Perumnas yang sudah cukup lama sehingga tidak memungkinkan dipertahankan sehingga solusinya diganti dengan jembatan baru yang tiang pancangnya diperdalam lagi. “Namun, kami akan tetap terus mengawal agar jangan sampai lebih tinggi deviasi keterlambatannya. Jembatan I dan III, kami targetkan sudah open traffic, sudah bisa dilalui pada 25 September 2017,” katanya.

Setelah itu, kata Iswar, penyelesaian dilakukan untuk pembuatan jalur pedestrian, dan pada 15 November 2017 ditargetkan seluruh pengerjaan jembatan di kawasan perumahan tersebut sudah rampung.

Sementara itu, Project Manager PT Ikhtiar Mulya Konstruksi (IMK) Wahid Suyanto yang menangani proyek itu membenarkan adanya sejumlah kendala teknis dalam pelaksanaan, seperti longsoran tanah. “Longsoran tanah sedalam 3,6 meter itu terjadi karena tertarik saat pemasangan tiang pancang. Namun, sudah teratasi. Kedalaman tiang pancang bervariasi tergantung kondisi tanah, ada yang sampai 12 m,” katanya.

Kendala lainnya, kata dia, kepadatan arus lalu lintas yang luar biasa di kawasan proyek pengerjaan itu, tetapi sejauh ini progresnya masih bagus sehingga pihaknya optimistis bisa rampung sesuai target. “Pengerjaannya kami lakukan sampai malam hari. Ya, untuk mengejar progres. Bahkan, kami optimistis bisa lebih cepat karena dari target 15 Desember 2017, bisa dirampungkan 15 November 2017,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya