SOLOPOS.COM - Ilustrasi pegawai negeri sipil ((JIBI/Solopos/Dok.)

Dinas Koperasi dan UKM Jateng menggelar rapat koordinasinya di Semarang Town Square.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi tingkat provinsi untuk mengurai permasalahan yang ada.

Promosi BRI Lakukan Penyesuaian Jam Operasional Selama Ramadan, Cek Info Lengkapnya

“Ada beberapa persoalan yang kami bahas dalam rakor ini, salah satunya membahas persoalan yang akan dihadapi dengan terbitnya UU 23 Tahun 2014 karena kewenangan tentang UMK dipilah benar,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah Ema Rahmawati di sela rakor di Semarang Town Square di Semarang, Senin (13/2/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan dengan adanya peraturan tersebut ada pemilahan pada pengelolaan usaha mikro, kecil, dan menengah. Usaha mikro kewenangan kabupaten/kota, usaha kecil di provinsi, dan usaha menengah di bawah pemerintah pusat.

“Padahal kontribusi usaha mikro di Jawa Tengah ini mencapai 90 persen dan penyumbang 36 persen produk domestik bruto, kalau kemudian diserahkan ke kabupaten, anggaran setiap kabupaten/kota berbeda, ada yang anggarannya besar, ada yang anggarannya sangat kecil, bahkan hanya Rp40 juta,” katanya.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya mengkhawatirkan perkembangan usaha mikro ke depan. “Oleh karena itu, melalui rakor ini kami akan cari cara bagaimana metodenya, mengenai ‘share’ antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten,” katanya.

Ema mengatakan pada rakor tersebut, pihaknya juga berupaya mengidentifikasi kedalaman masalah. Menurut dia, salah satu yang perlu dibahas adalah revitalisasi koperasi sektor riil, misalnya KUD pangan, KUD susu, dan KUD mina.

“Selama ini kan agak terlalaikan, saya ingin ini menjadi prioritas ke depan,” katanya.

Satu hal lain juga dibahas adalah program one village one product (OVOP) di Jawa Tengah. Saat ini jumlah OVOP di Jawa Tengah di kisaran 176 usaha. “Di sini kami belum tahu perkembangannya seperti apa. Oleh karena itu, pemetaan itu menjadi sangat penting untuk melihat kondisi saat ini,” katanya.

Untuk mengeksplorasi OVOP, akan dibuat direktori untuk mengakses usaha-usaha di program OVOP tersebut. Dinas Koperasi dan UKM juga akan bekerja sama dengan blogger untuk membuat “story telling” tentang produk OVOP.

“Kami juga akan memanfaatkan media sosial untuk mengeksplorasi OVOP di Jawa Tengah, sudah ada dua operator telekomunikasi yang menyatakan kesanggupannya bekerja sama dengan kami,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya