SOLOPOS.COM - Kawasan Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada Sabtu (7/1/2022) atau sehari pasca dihempas banjir. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Tanggul Sungai Babon Kota Semarang yang jebol usai dihantam air bah pada Jumat (6/1/2023) mulai ditambal. Tanggul yang menyebabkan Perumahan Dinar Indah RT 6 RW 26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, dilanda banjir bandang itu diperbaiki sementara menggunakan bambu, serta karung pasir, pada Sabtu (7/1/2023).

Perbaikan dilakukan secara gotong royong oleh warga, sukarelawan, anggota TNI dan Polri, Pemadam Kebakaran, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang. “Kita kerahkan personel gabungan dalam usaha membangun kembali tanggul kemarin yang jebol 20 meter,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Keadaan di kawasan permukiman warga yang letaknya sekitar 20 meter dari tanggul sudah tampak lebih bersih. Petugas PLN Kota Semarang juga datang untuk menangani masalah kelistrikan, termasuk memotong pohon -pohon yang tersangkut di kabel. Namun, kondisi listrik di permukiman terdampak sendiri masih belum normal mengingat situasi belum sepenuhnya aman.

Pelaksana lapangan BBWS Pemali-Juwana, Fredi Dwi, mengatakan karung pasir dan bambu guna memperkuat tanggul bersifat sementara. Langkah jangka panjangnya adalah pembangunan tanggul permanen.

“Yang jebol kami tambal karung berisi pasir, untuk bambunya nanti dipancang. Sementara untuk yang permanen menunggu arahan,” kata Dwi.

Sebanyak 147 warga terdampak banjir bandang di perumahan Dinar Indah Jumat kemarin. Dua orang turur menjadi korban jiwa disamping korban yang mengalami kerugian material. Satu korban bernama Agus Purbantoro, 57, warga Dinar Indah meninggal setelah tidak bisa keluar rumah lantaran berkebutuhan khusus. Satu warga lainnya adalah warga Dukuh Krasak, bernama Zaenuri, 38.

“Semua korban sudah dibawa ke RSWN [RSUD Wongsonegoro] agar lebih mudah proses memandikan jenazah korban,” ungkap Kepala Puskesmas Rowosari, Mukti Setiawan.

Mukti menambahkan, selain korban meninggal ada lima orang warga yang harus dirujuk ke RSWN untuk perawatan. Kelima orang warga ini diketahui sempat melemah usai banjir sehingga memerlukan penanganan intensif.

“Ada yang kondisinya drop menurun, lalu hipotermia ada juga yang pasca operasi. Sebaiknya memang harus dirawat dulu. Sementara ini baik-baik saja. Akan diberikan perawatan yang terbaik oleh Rumah Sakit Wongsonegoro,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya