SOLOPOS.COM - Panwaslu melepas spanduk ucapan syukur kemenangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Jl. Slamet Riyadi, Kerten, Laweyan, Solo, Jumat (11/7/2014). Spanduk yang terpasang di sejumlah ruas jalan di Kota Solo tersebut ditertibkan Panwaslu didampingi Satpol PP dan anggota Polisi. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Solopos.com, SOLO—Tim gabungan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Polresta Solo, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), tim pemenangan pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta), dan tim pemenangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menertibkan puluhan spanduk bergambar Prabowo-Hatta di hampir seluruh wilayah di Kota Bengawan, Jumat (11/7/2014).

Belakangan diketahui spanduk itu dipasang oleh Sukarelawan Merah Putih Soloraya dan Mega Bintang Solo. Pemasang spanduk itu dibenarkan dan ditegaskan anggota Sukarelawan Merah Putih Soloraya, Muh. Taufiq, saat dihubungi solopos.com, Jumat siang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Spanduk itu hanya sebagai respons atas hasil real account dengan perolehan Prabowo-Hatta yang bagus. Mestinya tidak perlu dicemaskan. Apa bedanya dengan spanduk yang digeber para pedagang Pasar Gede yang difasilitasi Republik Aeng-aeng. Kami mempertanyakan sikap Panwaslu. Spanduk itu tidak masuk kategori pelanggaran karena bukan kampanye dan kampanye sudah selesai. Dari isinya, tidak ada pelanggaran hukum apa pun yang dibuat Sukarelawan Garuda Merah Soloraya. Hal ini jelas diskriminasi. Kami tetap akan meminta spanduk-spanduk itu dikembalikan,” pungkasnya.

Penertiban spanduk Prabowo-Hatta itu dilakukan tim gabungan lantaran dianggap meresahkan masyarakat dan berpotensi menganggu kondusivitas Kota Solo. Spanduk tersebut hanya berisi ucapan terima kasih kepada masyarakat Soloraya, sukarelawan, dan tim sukses untuk memenangkan Prabowo-Hatta serta ucapan selamat dan sukses atas kemenangan Prabowo-Hatta. Bagi Ketua Aliansi Rakyat Solo Bersatu Muh. Taufiq, spanduk itu sama halnya dengan spanduk yang digeber para pedagang Pasar Gede yang bertuliskan We are The Champion dengan memasang gambar Jokowi-JK pada Kamis (10/7/2014).

Tim gabungan di bawah koordinasi Ketua Panwaslu Solo Sri Sumanta dan Ketua KPU Solo Agus Sulistyo menyisir keberadaan spanduk itu setelah berkoordinasi di Kantor Panwaslu Solo, Jumat pagi. Mereka menerima kabar pemasangan spanduk itu pada Jumat pagi dan langsung bergerak untuk menertibkan. Tim yang terdiri atas puluhan orang itu begerak mulai dari Jl. Adisucipto menuju Jl. Slamet Riyadi dan seterusnya. Ada beberapa orang yang mengaku dari anggota koalisi partai pengusung Jokowi-JK yang ditugasi mencopot atribut spanduk itu atas sepengetahuan KPU, Panwaslu, Polresta, dan Satpol PP. Dari pihak Tim Koalisi Merah Putih Solo hanya diwakili satu orang, yakni Purwanto selaku koordinator logistik.

“Penertiban ini dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi yang menghadirkan KPU, Panwaslu, Kapolresta, Satpol PP, dan perwakilan dari dua kubu pasangan capres-cawapres. Pada prinsipnya, kondisi sekarang masih ada di dalam pilpres. Ketetapan KPU belum ada, tapi ada yang mengklaim kemenangan sepihak. Mestinya wajib menunggu ketetapan KPU. Penertiban ini sebagai antisipasi kerawanan. Kemungkinan spanduk ini dipasang setelah subuh,” tegas Sri Sumanta, saat ditemui wartawan di sela-sela penertiban spanduk di Kleco, Solo.

Hal senada juga disampaikan Ketua KPU Solo Agus Sulistyo saat ditemui wartawan secara terpisah. Menurut Agus, pihaknya menerima laporan adanya spanduk itu pada Jumat pagi, pukul 05.00 WIB. “Tadi pagi, juga ada ibu-ibu di Pasar Kleco yang melapor ke kami karena resah melihat spanduk di depan pasar itu. Ada juga warga di sekitar Hotel Malioboro. Bahkan, Satpol PP sempat menangkap basah tiga orang pemasang spanduk itu. Atas laporan itu, kami langsung berkoordinasi dengan Panwaslu dan stakeholder terkait,” jelas Agus.

Menurut Agus, spanduk-spanduk itu berpotensi menganggu dan meresahkan masyarakat. Dia mengapresiasi kesediaan dua tim kampanye capres-cawapres yang turut serta dalam penertiban itu.

Sementara, Koordinator Logistik Tim Koalisi Merah Putih Solo, Purwanto, mengaku tidak tahu menahu siapa yang memasang spanduk itu. “Sesuai dengan instruksi Sinuhun [Panembahan Agung Tedjo Wulan], kami diminta calling down. Kalau seperti ini, jelas bukan dari tim kami, tapi oknum. Saya setuju dengan penertiban yang dilakukan tim gabungan itu. Adanya spanduk itu justru memperburuk citra kami,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya