SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Surabaya--Kasus Gayus Tambunan, termasuk pelesiran hingga ke Bali, merupakan tanggung jawab Presiden.

Sebagai pemimpin tertinggi, presiden harus turun tangan menuntaskan kasus Gayus yang terus merembet dan menyeret instansi lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Harus ada ledakan dahsyat, big bang untuk kasus Gayus. Dan itu harus dari pemimpin tertinggi,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, kepada wartawan seusai melaksanakan Salat Id di Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (16/11).

SBY, ucap Din, harus konsisten dengan pernyataannya dahulu saat mencalonkan diri menjadi Presiden. Saat itu SBY berjanji akan memberantas segala macam bentuk korupsi. Janji itu yang sedang rakyat tunggu.

“Jangan berhenti pada retorika atau kata-kata saja tanpa perbuatan. Dan jangan hanya kroco-kroco saja yang dihukum, tetapi yang di atas juga,” tambah Din.

Menurut Din, keluarnya Gayus dari Rutan bagaikan fenomena puncak gunung es, kecil di atas tetapi besar di bawah.

Kasus Gayus ini merupakan hal yang menyedihkan, memalukan dan membuktikan bahwa penegakan hukum masih amburadul. Lembaga dan aparat hukum masih korup. Dan pemberantasan korupsi masih sebatas retorika.

“Kasus Gayus adalah bentuk syirik sosial, syirik yang timbul karena mendewakan materi (uang),” tandas Din.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan meminta penjelasan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Plt Jaksa Agung Darmono siang nanti terkait keluar masuknya Gayus Tambunan dari Rutan Brimob.

Pihak Istana juga menyebutkan, kasus Gayus telah mencoreng Indonesia lantaran sebelumnya Presiden sempat menyampaikan masalah pemberantasan korupsi di forum G20.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya