SOLOPOS.COM - Para peserta Dimas Diajeng 2016 sedang mengikuti tes urine yang digelar oleh Disbudpar bekerjasama dengan BNK Sleman, di Kantor Disbudpar Sleman, Senin (21/3/2016).(Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Dimas diajeng Sleman sedang dalam proses seleksi

Harianjogja.com, SLEMAN– Penyebaran narkotika dan obat-obatan terlarang harus menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya, daerah Sleman tidak luput dari peredaran narkoba.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bekerjasama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sleman, secara mendadak menggelar ujicoba tes urine terhadap 53 peserta Dimas Diajeng di Kantor Disbudpar Sleman, Senin (21/3/2016). Seorang peserta positif mengandung benzodiazepine.

Kepala Disbudpar Sleman Ayu Laksmi Dewi mengatakan, tes narkoba bagi peserta Dimas Diajeng Sleman baru pertama kali diadakan. Sebelumnya, peserta hanya disosialisasikan mengenai bahaya narkoba.

“Tes ini kami lakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada peserta. Mereka kami undang dengan alasan harus melengkapi berkas,” jelas Ayu kepada wartawan di Kantor Disbudpar Sleman.

Sebagai duta Sleman, kata Ayu, Dimas Diajeng harus bisa menjadi contoh. Ke depan, mereka akan memiliki andil juga untuk melakukan pemeberantasan narkoba di Sleman. Pasalnya, wilayah Sleman merupakan salah satu kawasan pendidikan yang dihuni oleh banyak pelajar dan mahasiswa.

“Tes urine ini bukan beban bagi peserta. Justru ini menjadi salah satu pendorong untuk membangun Sleman yang bebas dari  narkoba. Saat inikan status Sleman sudah cukup memprihatinkan atas masalah narkoba. Mari bersama-sama perangi narkoba,” katanya.

Suasana pelaksanaan tes urine kemarin didapati seorang peserta positif mengandung benzodiazepine. Peserta wanita (calon Diajeng) tersebut mengaku tengah mengonsumi obat sakit tenggerokan yang diberikan oleh dokter.

Saat petugas BNK meminta peserta menunjukkan resep dan obat yang dikonsumsi, perempuan berambut panjang tersebut belum bisa menunjukkan saat itu.

“Kalau sisa obat masih ada, tapi resepnya kemungkinan besar sudah saya buang,” kata perempuan dengan kulit putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya