SOLOPOS.COM - Persiapan upacara penghormatan di Gedung DPRD Boyolali untuk Ketua DPRD Boyolali S Paryanto yang meninggal dunia, Kamis (3/6/2021). (Solopos-Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, BOYOLALI — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boyolali S Paryanto yang tutup usia Kamis (3/6/2021) pagi, meninggalkan seorang istri, Siti Juwariyah, dua anak, dan dua cucu.

Dalam kabar lelayu yang diterima Solopos.com, S Paryanto yang meninggal dunia di RSUD Pandanarang Boyolali dalam usia 54 tahun akan dikebumikan di Makam Bakalan, Karanggeneng, Boyolali, siang ini sekitar pukul 13.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari Kantor DPRD Boyolali, sebelum jenazah dimakamkan, akan dilakukan upacara penghormatan di Gedung DPRD yang berlokasi di Mojosongo, Boyolali.

Baca juga: Kabar Duka, Ketua DPRD Boyolali S Paryanto Meninggal Dunia

Pantauan Solopos.com, sejumlah staf DPRD mempersiapkan sebuah meja bertabur bunga dengan latar foto mendiang S Paryanto.

Memikirkan Kesejahteraan Anggota Dewan

Sementara itu, salah satu anggota DPRD Boyolali, Agus Ali Rosidi mengungkapkan semasa hidup, S Paryanto yang merupakan Ketua DPC PDIP Boyolali ini merupakan sosok yang mau memikirkan kesejahteraan anggota Dewan.

"Beliau adalah orang yang sangat baik dan betul-betul memikirkan kesejahteraan anggota Dewan, tidak peduli asal partainya," kata Agus Ali yang merupakan politisi Partai Golkar ini.

Lelayu meninggalnya Ketua DPRD Boyolali S Paryanto
Lelayu meninggalnya Ketua DPRD Boyolali S Paryanto. (Istimewa)

Selain itu, Agus Ali juga mengenal Paryanto sebagai orang yang mumpuni dalam segala hal.

"Orangnya juga memang sangat menguasai, baik sebagai Ketua DPC PDIP maupun sebagai Ketua DPRD. Kami sangat kehilangan. Semoga amal kebaikannya diterima Allah SWT," kenang Agus Ali.

Agus menambahkan informasi, S. Paryanto menjadi anggota DPRD sejak 2009 dan langsung menduduki kursi hingga saat ini.

"Beliau masuk DPRD bareng saya untuk periode 2009-2014, lalu 2014-2019, dan 2019 seharusnya hingga 2024. Tapi takdir berkata lain, beliau meninggal dunia,” imbuh Agus Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya