SOLOPOS.COM - Pekerja memproduksi tahu di rumah produksi di Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jumat (18/2/2022). (Madiunpos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN — Produsen tahu di Kabupaten Madiun tak bisa mengurangi ukuran dan menaikkan harga tahu saat harga kedelai impor naik.

Kenaikan harga kedelai impor tidak hanya dikeluhkan produsen tempe di Kota Madiun. Produsen tahu di Kabupaten Madiun juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka berharap harga kedelai bisa turun ke harga normal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Produsen tahu di Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Juminten, mengatakan harga kedelai saat ini Rp10.850 per kg. Padahal, harga normal kedelai sekitar Rp8.000 per kg.

Baca Juga : Mendag Sebut Harga Kedelai Naik Dampak El Nina di Amerika Selatan

“Kedelai ini kan bahan baku utama untuk membuat tahu. Jadi sangat terasa sekali kalau ada kenaikan harga,” kata dia, Jumat (18/2/2022).

Juminten menyampaikan kenaikan harga kedelai ini memang tidak langsung terjadi, tetapi naik secara bertahap. Harga kedelai naik Rp50 pada Jumat. Dia menuturkan membutuhkan 15 kuintal kedelai setiap hari untuk produksi tahu. Untuk itu, ketika terjadi kenaikan harga, dampaknya sangat terasa.

Meski harga kedelai naik, dia mengaku tidak bisa mengurangi ukuran maupun menaikkan harga tahu. Ia memilih mengurangi keuntungannya bahkan sekadar modal kembali. “Saya berharap harga kedelai bisa turun. Jadi usaha saya bisa terus berjalan. Takutnya kalau harga kedelai terus naik bisa memberhentikan karyawan,” ujar dia.

Baca Juga : Balada Perajin Tahu Karanganyar di Tengah Kenaikan Harga Kedelai

Keluhan serupa juga disampaikan produsen tempe di Kelurahan Kelun, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Seorang produsen tempe, Desi Wulandari, mengatakan sudah sebulan terakhir harga kedelai impor mengalami kenaikan. Saat ini harga kedelai tembus Rp11.000 per kg.

Berbeda dengan Juminten, Desi memilih menyiasati kenaikan harga kedelai dengan mengurangi ukuran dan menaikkan harga tempe. Hal tersebut dilakukan supaya tidak merugi.

“Saya menaikkan harga, dari sebelumnya Rp2.000 per 10 biji menjadi Rp2.500 per 10 biji. Sebenarnya konsumen ya keberatan untuk dinaikkan harganya. Tapi mau bagaimana lagi,” jelas dia, Rabu (16/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya