SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

“Bantuan untuk masyarakat memang banyak sekali,” kata Kasubid Penataan Ruang dan Prasarana Kota Bappeda, Solo, Gunawan, Kamis (5/7).

Bantuan itu bukan hanya berasal dari APBN atau APBD provinsi namun juga dari NGO luar negeri. Dalam beberapa tahun ini, imbuh Gunawan, bantuan-bantuan pengentasan kemiskinan tersebut difokuskan pada perbaikan sanitasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yang terbaru sebut saja bantuan dari USAID-IUWASH dalam bentuk pemberian advokasi kepada masyarakat, pendampingan kepada pemerintah dalam penyusunan regulasi hingga pembuatan IPAL di Semanggi dengan dana kurang lebih Rp300 juta lebih. Di waktu sama, Solo juga mendapat bantuan perbaikan sanitasi di 50 titik dengan dana senilai Rp17,5 miliar dengan sumber dana ADB melalui USRI. Masih berkutat di perbaikan sanitasi, Solo melalui DPU juga mendapat bantuan perbaikan dengan sumber DAK. Semua kegiatan itu melibatkan pemberdayaan masyarakat.

Meski ada banyak bantuan yang tercurah di Kota Bengawan, Gunawan mengakui hingga saat ini Bappeda belum memiliki daftarnya. Penyebabnya bantuan tersebut ditangani langsung oleh SKPD terkait.

“Kami akui kalau data soal donor, programnya apa, output-nya bagaimana belum ada di Bappeda. Tapi pendataan soal itu sudah kami rencanakan untuk dimulai tahun ini. Nanti tiap SKPD tinggal isi form-nya,” jelasnya.

Agak berbeda dengan yang dihadapi Bappeda, Kabid Pemberdayaan Masyarakat Bapermas P3A dan KB, Sukendar justru pusing dengan banyaknya bantuan rehab rumah tidak layak huni yang diterima warga Kota Bengawan. “Ada banyak sumber bantuan untuk rehab RTLH dan pastinya senang karena bantuan-bantuan itu bisa membantu program kami. Namun sisi negatifnya juga ada,” ujarnya.

Kehadiran bantuan rehab dari Kemenpera senilai Rp5 juta/rumah atau dari PNPM-MP, lanjut Kendar, sangat berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat. Penyebabnya, dana rehab yang disediakan sejumlah program tersebut lebih banyak dari dana rehab yang disediakan Pemkot senilai Rp2,5 juta/rumah. “Kalau masyarakat sudah mulai protes ya kadang pusing. Oleh sebab itu sekarang ini saya berusaha untuk meningkatkan nominal bantuan rehab supaya sama dengan yang lainnya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya