SOLOPOS.COM - Film Senyap karya sutradara Joshua Openheimer (filsenyap[.com)

Solopos.com, SOLO-Pemutaran film Senyap, sebuah film dokumenter yang menceritakan kesaksian peristiwa G30S/PKI, akhirnya dilakukan di salah satu rumah di Laweyan, Solo. Hal tersebut dilakukan karena sebelumnya pihak keamanan melarang pemutaran film ini di sebuah kafe di daerah Badran, Manahan.

Perwakilan Panitia Pemutaran Film, Gigih Putra Pratama, menyampaikan pemutaran film merupakan agenda setiap pekan bagi komunitas film Liar-Liar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menuturkan bulan ini merupakan agenda pemutaran film dokumenter. Kemudian pihaknya memilih Senyap sebagai film yang diputar.

Namun sesaat sebelum pemutaran film dimulai, pihak manajemen kafe mengatakan pihaknya mendapat tekanan dari oknum keamanan yang melarang pemutaran film tersebut. Padahal selama ini, ketika mengadakan pemutaran film di kafe tersebut, tidak pernah ada masalah.

Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk memutar film di salah satu rumah anggota.
“Kami adalah komunitas pecinta nonton film kemudian dikaji. Tidak ada niatan apapun ketika memutar film ini selain untuk bahan sharing. Oleh karena itu, kami menyayangkan tindakan pelarangan pemutaran film ini,” ungkap Koordinator Weekly Movie Sharing, Ika Wulandari, kepada Solopos.com, Rabu (17/12/2014).

Menurut dia, film Senyap tidak memiliki dampak yang besar seperti Act of Killing. Meski mengangkat isu yang sama, tapi Senyap di awal film lebih menyoroti sisi korban.

Wanita yang akrab disapa Wulan ini menuturkan kajian yang dilakukan lebih kepada sinematografi dan juga konten tanpa berusaha untuk mendoktrin pihak tertentu mengenai isi film tersebut.

Dia juga menyampaikan meski ada pihak yang mengatakan bahwa film tersebut berhubungan dengan propaganda Amerika Serikat. Namun pihaknya hanya ingin mengembalikan penilaian kepada hati nurani masing-masing.

Lebih lanjut, dia menyampaikan pemilihan film Senyap tidak ada alasan khusus, hanya pihaknya memiliki akses untuk bisa memperoleh film dokumenter ini. Dari pantauan, sekitar dua puluhan orang mengikuti pemutaran film tersebut.

Ruangan yang dipakai memamg tidak terlalu lebar karena beberapa diantaranya terpaksa duduk di bagian luar. Meski begitu, peserta tampak fokus mengikuti adegan demi adegan yang disajikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya