SOLOPOS.COM - Pengunjung mengamati suasana di Pura Mangkunegaran, Solo, Senin (25/12/2017). Saat Natal, objek wisata tersebut ditutup untuk umum. (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dari arah selatan (Wonogiri-Sukoharjo) nekat melintasi Jl. Gatot Subroto dan kawasan Mangkunegaran, Solo, untuk menuju Terminal Tirtonadi, Solo.

Padahal, kawasan tersebut dilarang untuk dilewati kendaraan besar karena dikhawatirkan akan merusak cagar budaya. Bus AKDP seharusnya lewat Jl. Honggowongso yang sudah diberlakukan dua arah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang diperoleh Solopos.com, manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) dampak pembangunan flyover Purwosari mulai berlaku Senin (3/2/2020) pagi. Jl. Honggowongso berlaku dua arah dan menjadi laluan AKDP dari arah Wonogiri dan Sukoharjo. Kendati begitu, bus yang melaju dari selatan tersebut nekat melintas di Jl. Gatot Subroto dan kawasan Mangkunegaran.

Warga Waswas Pohon Asam di Taman Plintheng Semar Wonogiri Patah

Ekspedisi Mudik 2024

Pantauan Solopos.com, Senin siang sekitar pukul 12.30, Bus Gunung Mulia melewati Ngarsopuro, kemudian mengitari Pura Mangkunegaran dan seterusnya sampai ke Pasar Legi.

Padahal, sosialisasi maupun pemasangan rambu dan markah terkait pengalihan arus tersebut sudah dilakukan. Area sekitar Pura Mangkunegaran tidak boleh menjadi lintasan kendaraan besar karena termasuk cagar budaya.

Getaran yang ditimbulkan kendaraan besar dikhawatirkan merusak bangunan bersejarah itu. Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Ari Wibowo, mengatakan sejak pemberlakuan dua arah di Jl. Honggowongso beberapa pekan lalu, Satlantas Polresta Solo menangkap basah enam bus AKDP yang kedapatan di luar rute semestinya.

2 Pemuda Sragen Digerebek Polisi Dalam Kondisi Teler Karena Narkoba

“Rute lewat Pura Mangkunegaran itu dilarang. Kalau masih ada yang nekat berarti mereka ngeyel,” kata dia.

Pada hari pertama MRLL berlaku, Senin, Ari menerjunkan petugas mulai dari Bundaran Tipes ke utara, simpang empat Pasar Kembang, Sami Luwes dan seterusnya. Rambu verbodden di Pasar Kembang sudah ditutup kain hitam.

“Bus AKDP yang biasanya memotong ke Jl. Gatot Subroto sebenarnya sudah kami arahkan terus sampai ke Tipes. Kepadatan terjadi dari simpang Pasar Kembang sampai Ngapeman. Mungkin kaget karena biasanya searah jadi dua arah. ” ucap Ari, kepada wartawan, Senin (3/2/2020).

Ari mengatakan headway (jarak lewat) antarbus pada hari itu sekitar 10 menit sehingga cukup panjang dan tidak begitu berdampak pada kemacetan.

Ada Festival Durian di Terminal Tirtonadi Solo, 100 Buah Dibagikan Gratis

Kabid Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Henry Satya Nagara, mengatakan selain berlaku dua arah, manajemen perparkiran di Jl. Honggowongso juga berubah. Parkir di sisi timur Jl. Honggowongso segmen Sami Luwes sampai APILL Pasar Kembang berlaku nol derajat. “Kecuali toko yang punya halaman boleh masuk ke dalam. Kalau yang on street, ya nol derajat,” ucapnya.

Henry mengatakan perubahan manajemen parkir hari pertama berjalan lancar. Petugas parkir kooperatif mengarahkan pelanggan.

“Perubahan juga berlangsung di Jl. K.S. Tubun yang melarang kendaraan parkir di sisi barat. Bagi kendaraan yang akan menjemput anak sekolah di First Independent School, diarahkan masuk Stadion Manahan. Kemudian di Jl. Menteri Supeno, kami memasang larangan parkir di sisi utara, kendaraan hanya parkir di sisi selatan nol derajat,” tandas Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya