SOLOPOS.COM - Tiga unit bus meninggalkan SPBU Jetak, Sidoharjo, Sragen, setelah dinasihati Kepala Dishub dan Kasatlantas agar memanasi mesin bus di garasi masing-masing, Kamis (30/4). (Solopos.com-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 25 orang awak bus pariwisata dan travel menggelar aksi solidaritas memanasi mesin bus di wilayah Sidoharjo, Sragen, Kamis (30/4).

Mereka berkumpul di dua lokasi, yakni di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jetak Sidoharjo dan di Duyungan, Sidoharjo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam aksi itu diawasi petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres Sragen. Para petugas menasihati mereka supaya memanasi mesin di garasi masing-masing dan tidak perlu berkumpul.

Ekspedisi Mudik 2024

2 Mobil Rental dan Bus Selundupkan Pemudik dari Jakarta ke Jateng

Kabid Keselamatan Lalu Lintas Dishub Sragen Joko Purnomo saat dihubungi Solopos.com, Kamis siang, menyampaikan ada lima bus di SPBU Jetak dan ada 20 bus yang berkumpul di Duyungan. Dia menjelaskan mereka aksi solidaritas se-Soloraya.

“Awak dari lima bus di SPBU Jetak langsung dinasehati Kepala Dishub Sragen dan Kasatlantas Sragen. Kalau yang di Duyungan, saya bersama Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sragen Iptu Warseno. Setelah kami nasihati mereka senang dan mengikuti nasihat kami, yakni untuk memanasi mesin bus di garasi masing-masing. Mereka pulang ke garasi, ada yang di Plupuh, Gemolong, dan daerah lainnya. Jadi istilahnya bukan dibubarkan,” jelas Joko.

Mengarah ke Konvoi

Plt Kepala Dishub Sragen Suwandi mengaku hanya mengetahui informasi kegiatan memanasi mesin bus pariwisata dan travel itu. Setelah dicek ke lapangan, Suwandi melihat kegiatan itu mengarah pada kegiatan konvoi.

4 Kecamatan di Boyolali Ini Jadi Prioritas Pantauan Sebaran Covid-19

“Kalau memanasi mesin dengan cara konvoi bus tidak diizinkan. Memanasi bus kan bisa di garasi masing-masing. Tadi ada yang datang langsung pulang. Kalau memanasi ramai-ramai itu dikira konvoi bus,” ujarnya saat ditemui wartawan di Jetak.

Kasatlantas Polres Sragen AKP Sugiyanto menambahkan bus pariwisata di Sragen itu tidak boleh jalan sejak 28 Maret 2020 lalu terkait pencegahan persebaran virus corona.

Dia menyampaikan memanasi mesin bus itu cukup di garasi dan tidak perlu ke jalan. Kalau untuk konvoi itu, kata dia, tidak ada izin. “Mau memanasi mesin kok kumpul di SPBU Jetak dan rutenya Sragen ya tidak boleh,” ujarnya.

Meninggal di RSUD Sragen, Nenek 77 Tahun Asal Sambungmacan Dimakamkan dengan Protap Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya