SOLOPOS.COM - Warga membawa spanduk yang berisikan dukungan terhadap Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru saat upacara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (15/10/2012). Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) resmi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012 -2017. (Foto: JIBI/Bisnis/Nurul Hidayat)

Warga membawa spanduk yang berisikan dukungan terhadap Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru saat upacara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (15/10/2012). Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) resmi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012 -2017. (Foto: JIBI/Bisnis/Nurul Hidayat)

SOLO—Sekda Solo, Budi Suharto, mengelak perjalanan yang dilakukan lurah dan camat untuk menghadiri pelantikan Jokowi. Dari permohonan yang disetujuinya, perjalanan tersebut untuk studi banding ke Jakarta Barat. ”Mereka di Jakarta untuk kunker, studi banding, bukan lihat pelantikan. Karena kunker ya dananya pakai APBD,” kata Sekda, Senin (15/10/2012).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menyikapi informasi yang beredar, Sekda siap memberi sanksi kepada peserta kunker yang terbukti menyalahgunakan kepercayaannya. ”Kalau memang terbukti, nanti ada sanksi,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya 51 lurah, camat di Solo menghadiri pelantikan Jokowi-Ahok di Jakarta, Senin (15/10/2012), padahal Sekda Solo, sebelumnya mereka dilarang menghadiri acara itu.

Lurah Pajang, Sarwoko, saat dihubungi Solopos.com, mengatakan mereka mendapat undangan pelantikan Gubernur DKI Jakarta. ”Suasana pelantikan Pak Jokowi sangat ramai dan bagus. Saya sebagai warga Solo sangat senang dan bangga, pemimpin Solo menjadi gubernur,” ungkap Sarwoko, saat dihubungi Solopos.com.

Sekretaris Kelurahan Pajang, Sukamto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, mengungkapkan seluruh Lurah di Solo melakukan studi banding ke Jakarta selama dua hari. Hal yang serupa juga disampaikan pegawai Pemerintah Kelurahan Sondakan, Riza Al Basyar. Menurut dia, Lurah Sondakan akan masuk kantor, Rabu (17/10/2012).

Suasana kantor di Kelurahan Pajang dan Sondakan relatif sepi. Dalam pantauan Solopos.com, walaupun Lurah Pajang pergi ke Jakarta, pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Saat Solopos.com berkunjung ke Kelurahan Pajang, Sekretaris Lurah Pajang, Sukamto, sedang melayani warga.

Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan, Basuki Anggoro Hexa, membenarkan adanya kegiatan kunker itu. Kunjungan itu diikuti hampir seluruh lurah dari 51 kelurahan di Solo, camat, sebagian staf kelurahan dan kecamatan, serta beberapa kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Materi kunker terkait dengan aspek pendelegasian wewenang di lingkungan birokrasi. ”Tapi setahu saya, agenda kunker itu ke Pemkot Jakbar dan berlangsung selama dua hari,” terang Hexa

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sekda Kota Solo, Budi Suharto,  Minggu  (14/10/2012), menegaskan tak memberi izin kepada PNS Pemkot Solo untuk menghadiri pelantikan Jokowi-Ahok, Senin (15/10) di Jakarta.

Namun, ternyata ada 51 lurah di Solo yang menghadiri  pelantikan itu. Tokoh masyarakat Pasar Kliwon, HM Sungkar, membuktikan fakta tersebut. Dia mengecek ke Kantor Kelurahan Kedunglumbu dan Kecamatan Pasar Kliwon.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya