SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Data korban tewas maupun luka akibat gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mengalami perubahan. Sejumlah nama yang sebelumnya dilaporkan tewas ternyata masih hidup.

Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, dalam pesan singkatnya, Rabu (3/11). “Beberapa korban yang dilaporkan wafat, ternyata ditemukan hidup. Jumlahnya sekitar 22 orang,” kata Andi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Andi menambahkan, data terakhir mengenai korban tsunami di Mentawai yang diterimanya dari Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat adalah 428 orang meninggal dan 74 orang hilang.

“Untuk korban luka berat sebanyak 173 oran dan 325 orang luka ringan. Jumlah pengungsi dilaporkan sebanyak 15.097 orang,” ungkap Andi.

Gempa 7,2 SR yang disusul dengan gelombang tsunami menghantam Kepulauan Mentawai 25 Oktober lalu. Namun kejadian tersebut baru diketahui banyak pihak keesokan harinya.

Gelombang tsunami memporak-porandakan sejumlah kawasan di Kabupaten Mentawai. Bahkan beberapa desa di kawasan Pagai Selatan dan Barat rata dengan tanah.

Sampai saat ini bantuan untuk para korban terus mengalir dari berbagai pihak. Sayangnya penyaluran bantuan, khususnya ke pulau-pulau kecil, belum sepenuhnya bisa dilakukan. Kondisi cuaca yang buruk kerap menjadi kendala tim SAR dan petugas lainnya menyalurkan bantuan.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya