SOLOPOS.COM - Tangkapan layar wartawan Forum News Network (FNN) Edy Mulyadi. ANTARA/HO-YouTube

Solopos.com, JAKARTA — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memproses laporan terkait dengan pencemaran nama baik yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, oleh wartawan senior yang juga seorang Youtuber Edy Mulyadi.

Dalam salah satu tayangan di videonya, Edy Mulyadi memprotes pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan dengan menyebut wilayah baru tersebut sebagai tempat membuang jin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui kanal Youtube-nya, Bang Edy Channel, Edy Mulyadi meminta maaf atas ucapannya itu. Ia bermaksud tidak bermaksud menghina masyarakat Kalimantan dengan pemakaian kalimat “tempat buang jin”.

Baca Juga: Pemeriksaan Wartawan Edy Mulyadi oleh Bareskrim Polri Dihentikan

“Pelaporan terhadap Saudara EM terkait dengan pencemaran nama baik yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur. Dalam hal ini pihak Polda Kaltim telah menerima laporan masyarakat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/1/2022).

Menurut Ramadhan, laporan polisi LP/B/21/2022/SPKT/Polda Kaltim tanggal 24 Januari 2022 dengan pelapor berinisial STR berasal dari Persatuan Pemuda Dayak.

“Pelapor dan teman-teman terdiri atas pemuda lintas agama yang berasal dari GP Ansor, GMKI, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, dan Pemuda Hindu di Provinsi Kalimantan Timur,” kata Ramadhan seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: 6 Laskar FPI Tewas di Ujung Pelor Polisi, Wartawan Edy Mulyadi Dipanggil Polisi

Laporan terhadap Edy Mulyadi terkait dengan pernyataannya yang menyebutkan Kalimantan Timur yang menjadi ibu kota negara (IKN) merupakan tempat jin buang anak.

Salah satu kutipan Edy Mulyadi yang diduga menghina Kaltim di konferensi persnya berbunyi, “Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak (IKN baru).”

Edy Mulyadi juga dilaporkan di wilayah Polda Sumatra Utara, Sulawesi Utara.  “Sementara update-nya yang sudah dituangkan di Polda Kaltim,” kata Ramadhan.Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran sangat menyayangkan pernyataan Edy Mulyadi.

“Kami tentu saja sangat menyayangkan bahwa Pulau Kalimantan diistilahkan lokasi tempat jin buang anak, tentu saja itu sangat menyinggung perasaan masyarakat asli setempat,” katanya melalui telepon.

Baca Juga: Sinyal Jalan Mulus Proyek Ibu Kota Baru

Menurutnya, apabila ingin mengkritisi masalah kebijakan pemerintah dalam memindahkan Ibu Kota Negara harusnya Edy Mulyadi dan kawan-kawan menggunakan bahasa yang santun serta ilmiah, bukan dengan istilah-istilah yang dapat menyinggung perasaan orang lain.

Oleh sebab itu, Agustiar yang juga Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak terpancing emosi secara berlebihan. Tetapi tunjukkan aksi protes dengan cara elegan, santun, serta beretika.

“Tunjukkan bahwa masyarakat Kalimantan memiliki nilai moral dan etika yang cukup tinggi. Saya mengharapkan, saudara Edy Mulyadi dan kawan-kawan berbesar hati meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Kalimantan akibat kekhilafannya,” terangnya.

Baca Juga: Infrastruktur Ibu Kota Baru Dilanjut, akan Ada Landmark Tingginya Melebihi Monas

Edy Mulyadi meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan atas ucapannya itu. Ia mengaku tidak bermaksud menghina masyarakat setempat terkait dengan ucapannya tersebut.

Dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Bang Edy Channel, Edy mengatakan maksud “tempat buang jin” itu menandakan tempat yang jauh dan bukan dalam arti sebenarnya.

“Tetap bagaimanapun saya meminta maaf jika ucapan tadi dianggap melukai. Bagi kami di Jakarta ucapan seperti itu sangat umum. Jangankan Kalimantan, di Monas pun kadang kami ucapkan sebagai tempat buang jin. Saya tidak ada pretensi apapun dengan ucapan itu. Tapi tetap saya memohon maaf atas ucapan itu,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya