SOLOPOS.COM - Calon Wali Kota Solo dari Partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka menggelar jumpa pers terkait hasil hitung cepat internal partai di kantor DPC PDI Perjuangan, Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). (Antara)

Solopos.com, SOLO — Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, bakal menghadapi tantangan berat pada tahun pertama kepemimpinannya sebagai Wali Kota Solo.

Pengusaha kuliner yang kini berusia 33 tahun itu akan menjalani pelantikan sebagai Wali Kota Solo pada 17 Februari 2021. Saat itu perkiraannya pandemi Covid-19 yang telah memorakporandakan banyak aspek kehidupan masyarakat masih berlangsung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal Gibran terlanjur mengusung slogan “lompatan pembangunan untuk Solo” sejak awal kemunculannya pada jalur politik. Slogan yang terlanjur membekas dalam pikiran masyarakat Kota Bengawan. Kini, mereka menunggu pembuktian dari Gibran.

Belum Rekrut Lagi Sukarelawan Covid-19, Pemkot Solo Andalkan CPNS 2020

Ekspedisi Mudik 2024

Tantangan berat bagi Gibran sebagai Wali Kota Solo semakin berat dengan APBD Solo 2021 yang sudah disahkan akhir 2020 lalu dan kini sudah berjalan. Anggaran tersebut masih disusun oleh Wali Kota Solo dan Wawali Solo saat ini, FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo.

Artinya kegiatan-kegiatan tahun ini masih merujuk kepada visi, misi, dan program kerja Rudy-Purnomo. Ini tentu juga menjadi tantang bagi Gibran untuk mewujudkan slogannya lompatan pembangunan untuk Solo pada tahun pertama.

Apalagi banyak pekerjaan rumah (PR) yang telah menunggu Gibran. Salah satunya pengentasan masalah perekonomian warga yang sangat terpukul dengan kondisi pandemi Covid-19.

Rekor! 8 Warga Sragen Meninggal Positif Covid-19 Dalam Sehari

Warga Miskin Meningkat

Ada sebagian warga yang kehilangan pekerjaan karena ekonomi yang sulit. Bahkan jumlah warga miskin menurut prediksi mengalami peningkatan seiring pandemi ini. Belum lagi masalah lesunya bisnis perhotelan dan pariwisata karena rendahnya mobilitas orang.

Tantangan Gibran kian berat sebagai Wali Kota Solo seiring penundaan event internasional Piala Dunia U-20 menjadi 2023. Padahal event itu salah satu momentum sebagai pijakan kebangkitan perekonomian masyarakat Solo pada era Gibran.

Dosen Hukum Tata Negara UNS, Agus Riewanto, saat wawancara dengan Solopos.com melalui ponsel belum lama ini mengatakan APBD bukan satu-satunya cara mewujudkan pembangunan. Masih ada jalan lain yang bisa Gibran lakukan untuk pembangunan.

Duh! Jalur Contra Flow BST Koridor 1 Malah Bikin Jl Slamet Riyadi Solo Macet

“Kalau saya baca dari beberapa pernyataan Gibran, sepertinya ia akan menggunakan dana-dana CSR [corporate social responsibility] dari BUMN-BUMN. Jadi lompatan Solo 2021 kemungkinan akan menggunakan dana CSR BUMN-BUMN itu,” terang Agus.

Setahu Agus, dana CSR BUMN sangat besar, bisa berlipat ganda dari nilai APBD suatu daerah. Tapi Agus masih ragu apakah dana CSR bisa hanya untuk daerah tertentu. “Masa monopoli begitu? Kan penggunaan dana CSR biasanya ada mekanismenya,” urainya.

Mekanisme yang dimaksud Agus, perusahaan BUMN memberikan dana CSR nya kepada masyarakat atau pihak-pihak yang punya hubungan dengan mereka. “Dana CSR untuk pembangunan sekitar perusahaan-perusahaan BUMN itu,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya