SOLOPOS.COM - Tanoto Foundation peduli peningkatan kapasitas kepemimpinan di kalangan generasi muda. (Istimewa/tanotofoundation.org)

Solopos.com, JAKARTA – Kepemimpinan yang kuat dan kemampuan mengambil keputusan berbasis fakta (evidence base) sangat diperlukan pada saat ini guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Hal ini akan mampu menghasilkan solusi-solusi konkret yang dibutuhkan oleh masyarakat guna mengatasi berbagai persoalan yang ada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Skill kepemimpinan dengan evidence base ini salah satunya diasah melalui critical thinking atau cara berpikir kritis. Hal inilah yang harus dikuasai oleh para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan agar bisa menemukan solusi atas isu atau permasalahan yang ada di masyarakat.

Salah satu cara efektif untuk membangun kemampuan berpikir kritis adalah melalui riset. Melalui riset, mahasiswa di perguruan tinggi akan mampu melihat secara nyata kondisi yang terjadi, serta dampaknya.

Melalui riset pula, akan diperoleh solusi konkrit guna menjawab berbagai persoalan yang ada sehingga hasil riset bisa diaplikasikan di masyarakat dan kelak akan bermanfaat untuk mencapai target SDGs.

Baca Juga: Potensi Desa Jadi Sasaran Survei Mahasiswa Pariwisata Indonesia

Tanoto Foundation, sebagai lembaga filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, sangat peduli dengan upaya peningkatan kapasitas kepemimpinan di kalangan generasi muda dan perguruan tinggi melalui berbagai metode termasuk pendekatan riset.

Salah satu program strategis yang dijalankan Tanoto Foundation dalam mendorong budaya riset di kalangan mahasiswa adalah Tanoto Student Research Award (TSRA) yang rutin diadakan setiap tahun.

TSRA merupakan program dana hibah tahunan untuk penelitian/riset di perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation dan terbuka untuk setiap mahasiswa di perguruan tinggi mitra tersebut.

Pada tahun 2021, telah terpilih sebanyak 54 proposal penelitian dalam lima kategori yang didanai melalui program TSRA. Proposal yang didanai di semua perguruan tinggi mitra tersebut dikumpulkan untuk dikompetisikan di tingkat nasional. Tuan rumah TSRA tingkat Nasional di tahun 2021 kembali kepada IPB University, setelah menjadi tuan rumah tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Milad ke-8, BPRS Harta Insan Karima Gelar Outbound dan Bagikan Beasiswa

Bersinergi dan Berkolaborasi

Setelah melalui proses penilaian, ditentukan pemenang untuk masing-masing kategori. Kelima kategori tersebut adalah Science Research, Appropriate Technology, Social Research, Business and Entrepreneurship, serta Social Empowerment.

Kategori Science Research dimenangkan oleh kelompok dari Universitas Indonesia (UI) dengan penelitian “Studi Pendahuluan Mekanisme Sensor Teofilin dari Theobroma Cacao sebagai Detektor SARS-Vov-2 secara in Silico”.

Kategori Appropriate Technology dimenangkan kelompok dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan penelitian “Alat Pendeteksi Apnea Tidur Real Time melalui Pemantauan Aliran Nafas dengan Sensor Mekanik Nonivasif untuk Mencegah Risiko Penyakit Kardiovaskular”.

Kategori Business & Entrepreneurship dimenangkan kelompok dari IPB University (IPB) dengan penelitian “Maroest: Suplemen Kesehatan Berbahan Sarang Burung Walet sebagai Alternatif ASI Booster dengan Fortifikasi Ekstrak Daun Katuk dan Roselia”.

Kategori Social Empowerment dimenangkan kelompok dari Universitas Diponegoro dengan penelitian “Koin Hijau sebagai Media Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan untuk Mencapai Permukiman yang Sehat dan Berkelanjutan Berbasis Webgis di Kelurahan Cibubur.”

Baca Juga: Wow! Puluhan Mahasiswa UNS Solo Berprestasi Diguyur Uang dan Beasiswa

Adapun kategori Social Research dimenangkan kelompok dari Universitas Indonesia (UI) dengan penelitian “Pemodelan Spasial Jalur Evakuasi Bencana Banjir Berdasarkan Tingkat Kerawanan Banjir di Kabupaten Sungai Hulu Tengah”.

TSRA yang juga merupakan rangkaian dari program TELADAN, sebuah program kepemimpinan berjenjang dan terstruktur, memfasilitasi penerima manfaat yang ada di ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia agar bisa bersinergi dan berkolaborasi guna mencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation, Aryanti Savitri mengatakan, sesuai dengan komitmen untuk mendorong budaya riset di kalangan mahasiswa, program TSRA akan kembali dilanjutkan pada tahun 2022. Institut Teknologi Bandung akan menjadi tuan rumah berikutnya.

Di tahun ini, TSRA akan mengusung konsep baru, yakni kolaborasi. Artinya, para peneliti bisa berkolaborasi dengan peneliti dari kampus lain dan multi disiplin ilmu.

“Jadi akan ada shifting konsep dari kompetisi menjadi kolaborasi. Kita berharap dari proses ini dapat lahir terobosan-terobosan inovatif yang bermanfaat,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya