SOLOPOS.COM - Kerokan di leher. (Jeda.id)

Solopos.com, SOLO -- Adakah ada yang tahu bahaya kerokan di bagian leher?

Seperti yang diketahui, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ternyata doyan kerokan saat tidak enak badan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga:  Beda dari Lainnya, Ada Sate Godog Khas Ngawi yang Bikin Ngangeni

Ekspedisi Mudik 2024

Hal tersebut diketahui karena terdapat tanda merah bekas kerokan di leher suami dari Selvi Ananda itu saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Solo, Senin, (7/2/2021) siang.

Gibran mengatakan mengalami masuk angin karena sehari sebelumnya nekat mandi di malam hari. Untuk mengatasi hal tersebut, ia meminta sang istri mengerok bagian tubuhnya.

Baca Juga: Atta Halilintar Beli Klub Sepak Bola Pati FC Bukan Sriwijaya FC, Apa Alasannya?

gibran kerokan
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat melayani wawancara wartawan di Gedung DPRD Solo, Senin (7/6/2021) siang. Di leher Gibran terdapat tanda bekas dikeroki. (Solopos.com/Kurniawan)

Tetapi, tahukah Anda terdapat bahaya kerokan di bagian leher?

Dikutip dari situs kesehatan Klikdokter.com, kerokan pada leher umumnya dilakukan ketika bagian leher dan kepala terasa nyeri atau berat.

Baca Juga:  Sejoli Mesum di Kebun Teh Kemuning Karanganyar, Videonya Viral

Padahal hal tersebut tidak disarankan oleh ahli kesehatan, dr. Ayu Yuni. Dia menjelaskan saat kepala sakit atau leher terasa berat lebih baik bagian leher tidak dikerok tapi dipijat saja.

Menurutnya, pijatan pada laher bisa membuat otot dan saraf kembali rileks. Berbeda dengan dikerok yang justru bisa membuat pembuluh darah semakin melebar.

Baca Juga: Dulu Artis Termahal, Yati Octavia dan Pangky Suwito Kini Penjual Martabak

"Tidak boleh dikerik atau dikerok, itu sama saja. Hanya mungkin seserang merasa enakan (sakit kepala mereda). Tapi sebenarnya tidak boleh, lebih baik dipijat. Kerik itu akan membuat pembuluh darahnya malah makin melebar," tutur dr Ayu kepada Detik.com.

Salah satu bahaya kerokan pada leher dan bagian tubuh lainnya adalah bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang masih berfungsi dengan baik. Sehingga efeknya bisa menganggu kesehatan seseorang.

Baca Juga: Penelitian: Angka Kematian Covid-19 pada Anak 40 Persen, Apa Penyebabnya?

Tips dan Trik Kerokan Agar Tidak Bahaya

Agar tidak bahaya, kamu bisa melakukan kerokan di bagian selain leher dengan tips dan triknya di bawah ini.

1. Pasien dengan gangguan darah, termasuk leukimia tidak boleh dikerok karena dapat menyebabkan pendarahan yang sulit dikontrol.

2. Gunakan koin yang tajam, seperti uang koin seribu. Pastikan pula uang koin tersebut sudah bersih dari bakteri maupun kuman ya!

Baca Juga:  Benarkah Es Teler Awalnya Berasal dari Sukoharjo?

3. Gunakan minyak zaitun agar gesekan dari koin lebih licin dan tidak melukai.

4. Lakukan kerokan di samping tulang, tepatnya sendi-sendi dekat tulang. Hindari kerokan di atas tulang terutama di bagian tulang punggung dan leher.

Baca Juga: Ada 100 Daerah di Indonesia yang Terancam Tenggelam, Mana Saja?

5. Setelah dikerok, jangan lupa usapkan lagi bagian yang dikerok dengan minyak kayu putih atau minyak angin agar lebih hangat.

6. Jangan langsung mandi setelah dikerok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya