Solopos.com, SOLO — Sejumlah bakul nasi liwet yang sudah legendaris dan terkenal di Kota Solo memberikan tanggapannya mengenai pengukuhan Solo sebagai Kota Nasi Liwet. Pengukuhan makanan itu sebagai ikon kuliner Kota Bengawan itu dikukuhkan Forum Budaya Mataram di halaman Balai Kota Solo, Minggu (19/6/2022).
Para pedagang berharap nasi liwet ke depan semakin laris dan digemari. Harapan itu seperti diungkapkan Atik Tri Wulandari, pemilik warung nasi liwet legendaris Bu Wongso Lemu Asli di Jl Teuku Umar, Keprabon, Banjaraari, yang sudah berdiri sejak 1950.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Atik merupakan generasi keempat dalam keluarganya yang meneruskan usaha rintisan nenek buyutnya tersebut. Ia berharap dengan dikukuhkannya sebagai ikon kuliner Kota Bengawan, nasi liwet akan selalu laris, ramai, dan makin diminati masyarakat.
“Malah bagus ya, nasi liwet bisa terkenal ke mana-mana, ya harapannya kelancaran usaha ya kalau saya, dan juga semakin diminati. Soalnya makanan tradisional semakin tergerus oleh makanan-makanan cepat saji,” tuturnya saat ditemui Solopos.com, Senin (20/6/2022).
Hal senada disampaikan pemilik Nasi Liwet Yu Sani di Jl Veteran, Gajahan, Pasar Kliwon, Sani, 36. Pemilik warung yang buka malam hari ini juga mengharapkan agar nasi liwet tidak lekang oleh waktu dan terus menerus dilestarikan.
Baca Juga: Solo Dikukuhkan Jadi Kota Nasi Liwet, Berharap Diakui UNESCO
“Tentu ya yang pertama memperkenalkan nasi liwet ke seluruh daerah sebagai kuliner tradisional asli Solo, sebagai identitas yang harus dijaga, dilestarikan,” ucap Sani saat diwawancarai Solopos.com di lapaknya Senin malam.
Kedua, Sani berharap masyarakat semakin banyak yang suka nasi liwet dan sehingga dagangannya juga laris. Ketiga, untuk para wisatawan, ia berharap agar mereka selalu ingin kembali ke Solo untuk menikmati nasi liwet.
Ngangeni
“Istilahnya ngangeni ya, saat berkunjung, apalagi sekarang banyak juga ya yang jualan nasi liwet di mana-mana, semakin laris,” ujarnya. Pemilik warung Nasi Liwet Mbok Mami di seberang Pasar Jongke di Jl Dr Rajiman, Sondakan, Laweyan, Kusniati, 40, juga mengaku ikut senang nasi liwet jadi ikon kuliner Kota Bengawan.
Baca Juga: Nasi Liwet Dikukuhkan Sebagai Ikon Kuliner Solo, Jadi Daya Tarik Wisata
Ia berharap nasi liwet selalu dikenal dan dikenang, khususnya bagi wisatawan. “Kalau saya sendiri ya senang, harapannya juga semua penjual nasi liwet di Solo semakin laris manis,” ucapnya saat diwawancarai Solopos.com, Senin.
Kusniati mengatakan banyak wisatawan luar kota yang datang ke warungnya. Dengan pengukuhan nasi liwet sebagai ikon kuliner Kota Budaya ini tentu akan membuat nasi liwet semakin dikenal luas.
Berdasarkan catatan Solopos.com, Forum Budaya Mataram mengukuhkan Solo sebagai Kota Nasi Liwet. Acara pengukuhan berlangsung Minggu (19/6/2022) di halaman Balai Kota Solo.
Baca Juga: Rahasia Kelezatan Nasi Liwet, Kuliner Tradisional Solo yang Eksis Abis
Sebanyak 1.000 pincuk nasi liwet ludes diserbu warga masyarakat saat acara pengukuhan tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Balai Kota Solo pukul 06.00 WIB bersamaan dengan pelaksanaan Solo Car Free Day (CFD).